Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

3 Cara Dakwah Santun Syekh Ali Jaber

16 Januari 2021   21:40 Diperbarui: 16 Januari 2021   21:47 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Youtube Syekh Ali Jaber via Kompas

Apaan sih? Masa ada dakwah santun dan elegan?! Ada! Iya beneran ada! Jadi saat momok Islam yang selalu dikaitkan dengan radikalisme dan kekerasan, nyatanya ada hal yang membantahnya.

Artinya, pernyataan yang cenderung menyudutkan negatif akan Islami phobia tersebut telah di tunjukkan oleh dakwah Syekh Ali Jaber dengan santun, santai dan elegan.

Seperti dalam artikel saya sebelumnya bahwa saya pernah ikut kajian beliau di Masjid Istiqlal khusus acara untuk disabilitas penghafal Al-qur'an, dalam setiap ceramahnya beliau selalu menyarankan untuk berbuat baik dan berlaku baik.

"Ya jelas lah, semua ulama pasti ceramahnya amar ma'ruf nahi munkar!" Hadehh! Capee dehh! Maksudnya beliau itu apa yang diceramahkan dan yang beliau perbuat itu kurang lebih sinkron bambang! Ups! Maaf bawa-bawa nama Bambang!

Ibarat sebuah komputer itu sesuai dengan CPU nya ada jaringannya terdeteksi, jadi nggak loading mulu sayang! Ehem! Hahaha

Begini ya kalau menceritakan ulama yang sabar dan baik ada aja yang kurang setuju, tapi tak mengapa lah hak asasi privasi masing-masing orang dalam menanggapinya. Monggo!

Dalam dialog dengan beberapa kalangan pun beliau tidak pernah menyalahkan apapun dan siapapun, saya masih ingat kata-kata beliau ketika mengisi acara dalam podcast salah satu Youtuber ternama tanah air.

"Orang yang faham Al-Qur'an tidak akan pernah menyalahkan orang lain walau hanya setitik kesalahan pun, karena itu akan menjadi pembenaran dalam diri (merasa benar sendiri)" Wallahu'alam.

3. Memaafkan Orang yang Berusaha Membunuhnya 

Tidak terkecuali pada kejadian kemarin yang nyaris saja merenggut nyawa beliau juga hal yang paling kita segani dan rasa salut yang mendalam adalah memaafkan pelaku. Iya Perlu digarisbawahi 'Memaafkan' huhuhu

Sebagaimana kita ketahui jangankan upaya pembunuhan ada yang menghina saja kita sudah marah tingkat dewa. hhhhh

Nyatanya masih ada loh ulama yang bersikap legowo dan memaafkan pelaku apalagi yang berusaha menghabisi nyawanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun