Dua hari sudah aku mengunjungi sahabatku, kita berbeda suku, agama, adat dan kepercayaan tetapi kita satu hati, tidak pernah mempermasalahkan perbedaan itu.
Tiba-tiba mataku tertuju pada sosok yang berdiri di sampingku dan berbisik perlahan "Titip gincu merah ya!" Lalu menghilang bagai kepulan asap tornado kecil.
Menatap sekelilingku tidak ada sosok tadi, semua penumpang tidur karena waktu menunjukan pukul 20.48 WIB disebuah jalan tol menuju kota tempat tinggalku.
Besoknya saat aku membuka tas yang dipakai ke Jakarta, kulihat gincu berwarna merah beserta sebuah foto wanita bergincu merah dan akupun jatuh pingsan.
Rupanya wanita bergincu merah menghadiahkannya kepadaku karena telah membuat anaknya mengingatnya.
Sekian.
__________________________
Diambil dari kisah nyata, di kemas secara fiktif, jika ada kesamaan dalam nama tokoh, lokasi dan tempat mungkin hanya kebetulan saja.