Sejak putus dari Teo tahun 2009 lalu, saat itu ibunya sudah meninggal dulu sebelum putus darinya.
Dan yang aku ceritakan padanya benar bahwa itu adalah pakaian terakhir yang digunakan ibunya saat pemakaman di dalam peti mati.
Ling yang mendandani ibunya sendiri, dan memakaikan gincu merah padanya karena merupakan gincu kesukaannya.
Yang membuatnya tidak berhenti menangis adalah bahwa Ling tidak pernah mengunjungi peristirahatan terakhir ibunya sejak beberapa tahun silam.
Aku pun bertanya, dimana ibumu dimakamkan? Dia diam dan merasa ragu untuk membicarakannya kepadaku.
"Maafkan aku tidak pernah bercerita soal ini, ibuku dikremasi dan abunya aku larung ke laut, jadi aku harus pergi ke laut untuk sembahyang ibadah ibu" katanya dengan nada penuh kesedihan.
Sebagai sahabat aku berusaha untuk bisa menenangkannya walau hanya dengan kata-kata, kalau berdoa untuk orang tua, apalagi yang sudah tiada itu memang di anjurkan.
Setelah sepakat besok kami tidak jadi nge-Mall, tapi akan pergi ke laut dimana Ling melarung abu ibunya.
_________/\/\/\/\/\/\/\_________
"Telolet! Telolet!"
Suara klakson bersahutan, lalu bus meluncur pergi meninggalkan Ling yang berdiri melambaikan tangan akan kepulanganku.