Mohon tunggu...
hana bilqis
hana bilqis Mohon Tunggu... MAHASISWA MAGISTER MANAJEMENT

saya karyawan swasta sedang menjalani pendidikan s2 :))

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

POPULALA : Pop-Up Market Eksklusif Rasa Komunitas, Panggung UMKM Tegal Naik Kelas

10 Juli 2025   20:33 Diperbarui: 10 Juli 2025   20:32 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Populala Project: Gerakan Anak Muda Tegal Mengangkat UMKM Lewat Kreativitas

Oleh: Hana Bilqis

Bayangkan sebuah tempat yang tidak hanya menyajikan kopi hangat, dekorasi manis, dan spot foto yang instagenic—tetapi juga menghadirkan puluhan produk lokal dari pelaku UMKM yang belum banyak dikenal. Itulah atmosfer yang saya temukan saat mampir ke acara Pop-Up Market POPULALA Vol.03 di Heira House, Tegal.

Tapi tunggu dulu, POPULALA bukan sekadar bazar. Ini lebih seperti panggung mini penuh semangat dan kreativitas dari anak-anak muda yang ingin ngangkat brand-brand UMKM lokal agar nggak terus-terusan jadi penonton di tengah gemerlapnya produk-produk besar yang sudah mendominasi pasaran.

Dari “Kegabutan” Jadi Inovasi

Berawal dari inisiatif sederhana karena gabut, POPULALA sekarang sudah berjalan sampai volume ke-3 sejak Maret 2025. Yang bikin salut, acara ini konsisten tanpa biaya tenant — artinya para pelaku UMKM bisa ikut jualan tanpa dipungut sepeserpun! Gila, ya? Di tengah era serba komersial, ini seperti oase untuk pelaku usaha kecil.

Ojaxx, sang founder yang juga aktif di Instagram @ojaxx_qd, berfikir bahwa, kenapa nggak bikin wadah untuk umkm aja? Dari situ POPULALA lahir, dengan semangat utama: bikin orang melek sama brand lokal yang selama ini tersembunyi.

ig : ojaxx_qd
ig : ojaxx_qd

Kewirausahaan dan Inovasi: Ini Bukan Event Biasa

Kalau di kelas Kewirausahaan kita sering bahas soal identifikasi peluang dan penciptaan nilai, POPULALA adalah studi kasus hidupnya. Mereka peka membaca kondisi: banyak UMKM lokal butuh exposure tapi gak punya modal promosi. Maka diciptakanlah event inklusif, tanpa biaya tenant, tapi tetap value-packed.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun