Agentic AI atau autonomous agents adalah bentuk kecerdasan buatan yang mampu bertindak mandiri untuk mencapai tujuan tertentu tanpa perlu intervensi langsung dari manusia. Berbeda dengan sistem AI tradisional yang hanya menunggu perintah, agen otonom mampu mengambil keputusan sendiri berdasarkan konteks, data, dan lingkungan yang dihadapinya. Contohnya, agen otonom dalam bidang keuangan dapat menganalisis pasar, membuat prediksi, dan melakukan transaksi otomatis dengan risiko yang terukur. Konsep ini menggabungkan berbagai bidang ilmu seperti machine learning, perencanaan, dan pemrosesan bahasa.
Namun, perkembangan agentic AI juga menghadirkan tantangan dan dilema etika.
Otonomi yang dimiliki oleh agen AI berpotensi menimbulkan masalah seperti kurangnya transparansi dalam pengambilan keputusan, risiko penyalahgunaan, serta dampak terhadap lapangan kerja manusia. Oleh karena itu, dibutuhkan regulasi dan pengawasan yang ketat agar teknologi ini dapat digunakan secara bertanggung jawab. Meskipun demikian, jika dikembangkan dengan prinsip etika dan keamanan yang baik, agentic AI dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam meningkatkan efisiensi di berbagai sektor, seperti industri, kesehatan, dan pendidikan. Dengan demikian, masa depan AI bukan hanya tentang kecerdasan mesin, tetapi juga tentang bagaimana kita membangun sistem yang mampu bertindak dengan bijak dan bermanfaat bagi manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
