Begitu juga harga masker di Pasar Pramuka mengalami kenaikan. Masker N-95 harganya sekarang Rp. 1,5 juta isi 20 lembar. Harga sebelumnya per boks Rp. 200 ribu. Kalau Masker Sensi 3 layer Rp. 350 ribu isi 50 pcs. Harga sebelumnya cuma sekitar Rp. 20 ribu.
Dari fenomena tersebut dapat kita simpulkah bahwa wabah virus corona di Indoensia mengakibatkan kepanikan masyarakat. Begitu juga, kebutuhan masyarakat yang tinggi untuk mengantisipasi tertularnya virus corona mengakibatkan harga masker dan rempah-rempah melojak naik. Hal tersebut di sebabkan oleh jumlah ketersediaan barang lebih sedikit dari pada kebutuhan masyarakat yang besar.
Menurut Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa masyarakat yang sehat itu tidak perlu mengenakan masker. Hal itu disampaikan untuk menyikapi melonjaknya harga masker yang tinggi lantaran permintaan barang yang tinggi.Â
Dari WHO juga mengatakan bahwa anjuran utuk memakai masker itu adalah orang yang sakit dan orang yang bekerja di tempat yang berisiko tinggi, misalnya seseorang yang bekerja di rumah sakit, tempat pelayanan publik, dll.Â
Maka masyarakat Indoensia harus bijak dalam menyikapi fenomena yang melandan Indonensia, yaitu virus corona, agar kepanikan yang menyebabkan tidak stabilnya ekonomi dapat teratasi.