Mohon tunggu...
hamzah fakhruddin
hamzah fakhruddin Mohon Tunggu... Mahasiswa UINSSC

Hobi saya memancing

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

PT GAG Kembali Beroperasi, Greenpeace: Pemerintah Khianati 60.000 Suara Rakyat

18 September 2025   16:01 Diperbarui: 18 September 2025   16:01 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Keputusan pemerintah yang membuka kembali izin operasional PT Gag Nikel di Papua Barat menuai kritik keras dari Greenpeace Indonesia. Lembaga lingkungan internasional itu menilai pemerintah telah mengkhianati aspirasi lebih dari 60 ribu suara rakyat yang menolak tambang di kawasan yang termasuk dalam Heart of Biodiversity dunia tersebut.

Greenpeace menegaskan, petisi penolakan yang ditandatangani lebih dari 60 ribu orang seharusnya menjadi alarm bagi pemerintah agar menghentikan aktivitas tambang di wilayah yang dikenal sebagai Heart of Biodiversity dunia.

“Keputusan ini nggak hanya akan jadi bencana bagi ekosistem Raja Ampat, tetapi juga menjadi bukti bahwa pemerintah telah mengabaikan suara lebih dari 60.000 rakyat Indonesia untuk #SaveRajaAmpat,” tulis Greenpeace melalui akun Instagram resminya, Kamis (11/9).

Menurut Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace, Arie Rompas, dalam Tempo (2025), menilai langkah pemerintah justru mengabaikan ekosistem laut Raja Ampat yang dikenal sebagai rumah bagi 75 persen spesies terumbu karang dunia.

Organisasi lingkungan itu juga mengingatkan bahwa Pulau Gag bukan hanya rumah bagi keanekaragaman hayati laut dan darat, tetapi juga sumber penghidupan masyarakat adat setempat. Operasional tambang, menurut Greenpeace, hanya akan membawa kerusakan ekosistem dan memperburuk krisis iklim.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun