Mohon tunggu...
Hamzah Batik Official
Hamzah Batik Official Mohon Tunggu... Seniman - Dunia Batik dan Cinderamata
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hamzah Batik merupakan Pusat Batik, Cinderamata dan Oleh-oleh terbesar di Yogyakarta yang beralamat di Jl. Malioboro.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Camilan Telek Kucing alias Roti Widaran Yang Masih Eksis

31 Januari 2024   11:04 Diperbarui: 31 Januari 2024   11:24 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
situs hamzahbatik.co.id

Telek Kucing atau nama lain Roti widaran adalah salah satu camilan tradisional Indonesia yang telah lama dikenal dan dicintai oleh masyarakat. Dengan cita rasa yang gurih dan tekstur yang renyah, roti ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ragam kuliner Indonesia yang biasanya sebagai oleh-oleh. Dalam artikel ini, tim Hamzah Batik mengajak kalian untuk menjelajahi lebih dalam tentang asal-usul, keunikan, ketersediaan, kandungan gizi, serta nilai budaya yang terkandung dalam camilan manis yang lezat ini.

Asal Usul dan Sejarah Telek Kucing

Telek Kucing atau Roti widaran memiliki akar sejarah yang dalam di Jawa Tengah, terutama di daerah Jepara dan sekitarnya. Asal-usulnya bisa ditelusuri hingga masa lampau di mana masyarakat lokal menciptakan camilan ini sebagai alternatif penyemangat dan cemilan di saat santai atau saat bekerja. Meskipun tidak jelas kapan tepatnya telek kucing pertama kali diciptakan, namun penggunaan bahan-bahan yang sederhana dan proses pembuatan yang relatif mudah menandakan bahwa camilan ini telah ada sejak lama.

Proses Pembuatan dan Bahan-Bahan yang Digunakan

Roti widaran terbuat dari campuran tepung terigu, air, dan bumbu-bumbu seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, dan garam. Bahan-bahan ini kemudian diolah hingga menjadi adonan yang kental dan elastis. Setelah itu, adonan dipipihkan dan dipotong kecil-kecil sebelum akhirnya digoreng dalam minyak panas hingga berwarna kecokelatan dan renyah. Proses penggorengan ini adalah kunci utama dalam memberikan tekstur yang khas pada roti widaran, yakni renyah di luar namun lembut di dalamnya.

Keunikan Tekstur dan Rasa Roti Widaran

Salah satu daya tarik utama dari telek kucing alias roti widaran adalah tekstur dan rasa yang unik. Ketika menggigit roti ini, kita akan merasakan sensasi renyah yang begitu memikat di luar, diikuti oleh kelembutan yang menyenangkan di dalamnya. Rasa gurih dari campuran bumbu-bumbu tradisional seperti bawang putih dan bawang merah memberikan karakteristik tersendiri yang sulit ditolak bagi para pecinta camilan.

Nilai Gizi dan Kandungan Nutrisi

Meskipun roti widaran sangat lezat dan memikat, kita perlu memperhatikan juga kandungan gizinya. Roti widaran mengandung karbohidrat dari tepung terigu, namun karena proses penggorengannya yang menggunakan minyak dalam jumlah cukup banyak, maka kandungan lemaknya juga cukup tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi camilan ini dalam jumlah yang moderat agar tetap sehat dan seimbang.

Telek Kucing sebagai Bagian dari Budaya Kuliner

Selain sebagai camilan yang lezat, roti widaran juga memiliki nilai budaya yang tinggi. Sebagai bagian dari kuliner tradisional Indonesia, roti widaran memperkaya keberagaman kuliner dan menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Jawa Tengah dan Indonesia pada umumnya. Camilan ini seringkali juga dijadikan sebagai oleh-oleh khas yang disajikan kepada tamu atau dibawa sebagai kenang-kenangan dari suatu daerah.

situs hamzahbatik.co.id
situs hamzahbatik.co.id

Kesimpulan

Roti widaran biasa disebut telek kucing adalah camilan tradisional Indonesia yang memiliki tempat istimewa dalam hati masyarakat. Kelezatan dan keunikan teksturnya membuatnya tetap populer dari masa ke masa. Meskipun tidak dapat dianggap sebagai makanan yang sangat sehat karena kandungan lemaknya yang cukup tinggi, roti widaran tetap dapat dinikmati dengan bijak sebagai bagian dari pengalaman kuliner kita. Dengan demikian, mari kita terus merayakan kekayaan kuliner Indonesia dengan menjaga dan mengapresiasi camilan-camilan tradisional seperti roti widaran, terutama dengan membelinya dari tempat-tempat terpercaya seperti Hamzah Batik di Jepara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun