Mohon tunggu...
Hammam Zhofron Abdullah
Hammam Zhofron Abdullah Mohon Tunggu... Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Mahasiswa sekaligus pengajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Indonesia Lebih Baik Tanpa Agama?

25 Januari 2025   17:52 Diperbarui: 25 Januari 2025   17:52 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia adalah negara yang memiliki dasar-dasar dan ideologi yang kental sekali dengan agama. Bahkan bukan hanya itu, agama sudah bukan sesederhana pilihan pribadi masyarakatnya, namun juga sebagai identitas nasional. Jika kita menilik pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, agama dianggap sebagai fondasi moral dan etika berbangsa, serta menjadi rujukan utama pada sistem pendidikan sejak awal berdirinya hingga sekarang. Eksistensi adanya peran tuhan juga menjadi dasar pada pernyataan kemerdekaan Indonesia untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas. Tetapi belum lama ini, warga jakarta yaitu Raymond Kamil dan Indra Syahputra menggugat aturan kepada Mahkamah Konstitusi agar bisa hidup di Indonesia tanpa beragama. Sehingga muncul pertanyaan yang menarik, apakah Indonesia akan lebih baik tanpa agama?

Agama sebagai sumber konflik

Pada banyak negara termasuk Indonesia, agama acap kali dianggap sebagai sumber atau akar dari berbagai konflik yang terjadi. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa agama sebaiknya dihilangkan saja, toh banyak negara yang tidak ‘mabuk’ agama bisa maju baik secara ekonomi maupun sosialnya. Tanpa agama, mungkin konflik yang berbasis agama aka berkurang, karena tidak akan ada lagi interpretasi yang salah dari ajaran-ajaran agama, juga tidak ada yang menjual agama untuk kepentingan tertentu. Namun perlu di perhatikan juga, tidak semua konflik yang terjadi di masyarakat disebabkan oleh agama, tetapi juga faktor-faktor lain seperti ekonomi, politik, pun kesenjangan sosial.

Hidup tanpa agama di Indonesia akan berdampak besar dalam kehidupan bermasyarakat nya, mulai dari etika, moral, sistem toleransi, sampai identitas sosial dan budaya. Nilai-nilai agama telah menjadi identitas yang melekat pada masyarakat Indonesia, seperti adat istiadat Bali yang sangat di pengaruhi oleh Hindu, dan Aceh dengan nilai-nilai Islam yang menjadi landasan hukum. Bahkan apabila yang di maksud adalah mengandaikan Indonesia terbebas dari nilai agama sebelum terbentuk secara konstitusional juga rasanya sangat sulit. Karena sebelum banyak agama yang menjamur, agama Hindu-Budha sudah mengakar kuat di Nusantara, sehingga hampir seluruh elemen, tradisi, bahkan sosial politik Indonesia dipengaruhi kebudayaan Hindu-Budha.

Jika Indonesia tanpa agama

Indonesia adalah negara dengan masyarakat yang sangat heterogen. Ada lebih dari 300 kelompok etnis yang tersebar ke seluruh penjuru nusantara. Sepanjang sejarah, agama menjadi fondasi penting dalam terbentuk nya toleransi tertinggi antar etnis maupun suku. Sebagai contoh, jika agama tidak ada, larangan pernikahan antar suku di Indonesia akan terus menjadi mitos yang dianut sampai kapanpun. Tanpa adanya agama, apakah masyarakat Indonesia dapat mempertahankan tingkat toleransi sekuat dengan adanya fondasi agama ? Mungkin memang bisa berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, namun pasti membutuhkan waktu yang sangat panjang.

Agama di Indonesia bukan hanya di lihat sebagai keyakinan personal, tetapi juga menjadi sistem yang memperkuat ikatan nasional. Meskipun mungkin bisa mengurangi beberapa konflik, hilangnya agama juga mengakibatkan masyarakat kehilangan fondasi moral, dan pengikat sosialnya. Meminta Indonesia mengabaikan agama itu sama seperti meminta AS mengabaikan ras, atau meminta India untuk mengabaikan kasta. Tidak mungkin terjadi sampai negara runtuh. Jika memang ingin Indonesia mengabaikan agama, maka diperlukan nilai-nilai baru yang mampu lebih baik dari peran agama, juga dapat diterima oleh masyarakat luas.

Oleh: Hammam Zhofron Abdullah, mahasiswa FEBI UIN Bandung.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun