Mohon tunggu...
hamka kadir
hamka kadir Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Siapa Hamka Kadir? Seorang pegiat sosial media dengan akun Aditya Mahya dan Inspiration Indonesian Culture. Silahkan follow, dan salam Inspiration.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tuntutan dan Tantangan Budaya Literasi di Era Digital Milenial

21 Juli 2020   09:24 Diperbarui: 4 Juni 2021   14:59 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tuntutan dan Tantangan Budaya Literasi di Era Digital Milenial (unsplash/tim j)

Di Saat pelantikan Bapak Joko Widodo sebagai Presiden RI untuk periode 2019-2024, beliau mengingatkan dihadapan wakil rakyat dan bangsa Indonesia dalam berapa puluh tahun kedepan bonus demografi menjadi salah satu poin penting yang akan menjadi tuntutan dan tantangan generasi bangsa kedepan! Mengapa? 

Karena Indonesia pada 2030 - 2040 diprediksikan akan memiliki penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun.

Dengan bonus demografi ini paling tidak lima tahun ke depan akan menjadi prioritas pemerintah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang dinamis, kreatif, inovatif, terampil dan menguasai ilmu pengetahuan teknologi, sehingga generasi-generasi bangsa berikutnya mampu melahirkan talent-talent muda yang mampu bersaing didalam memajukan negeri ini. Selain itu diharapkan akan menjadi pemimpin-pemimpin hebat dimasa mendatang.

Baca juga :Implementasi Literasi dan Numerasi Sebagai Upaya Menghidupkan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Mencapai kemampuan itu tidak bisa lagi dilakukan dengan cara lama. Tapi membutuhkan sebuah mimpi dan impian besar dengan cara-cara baru. 

Peningkatan inovasi, kreatifitas serta kemampuan didalam melakukan transformasi literasi harus menjadi pilihan, dengan kata lain meningkatkan minat baca dan menulis. 

Sebab peradaban manusia dengan budaya literasi sama halnya dengan organ manusia yang tidak bisa terpisahkan bahkan terintegrasi satu dengan lainnya. Sehingga menjadi tantangan bersama bangsa ini yang harus dimulai dari sekarang.

Literasi menjadi penting karena akan mencerminkan maju tidaknya sebuah peradaban baru dalam setiap negara, apalagi seperti Indonesia, dimana kemampuan literasinya berdasarkan hasil skor PISA (Programme FOR international Student Assesment) tahun 2018 sangat memprihatinkan, Indonesia berada di peringkat 70 dari 78 negara yang masuk dalam organisasi OECD dalam hal membaca. 

Baca juga : Pengabdian Bidang Literasi di Kalangan Anak-anak RW 06 Kelurahan Temas Kota Batu

comspolitan.com
comspolitan.com
Sehingga disimpulkan bahwa masyarakat kita dikategorikan sebagai bangsa yang memiliki kerendahan minat didalam hal kegiatan membaca dan menulis. Sumber silahkan klik link; hasil skor PISA (Programme FOR international Student Assesment) tahun 2018 

Dari hasil skor PISA, dibutuhkan peran orang tua dan kepiawaian Bapak Nadiem Makarim selaku KEMENDIKBUD untuk melakukan langkah-langkah terobosan untuk meningkatkan kualitas literasi di Indonesia sejak usia dini yang duduk dibangku Sekolah Dasar, Menengah, Atas hingga keperguruan tinggi sehingga generasi bangsa ini kedepan mampu bersaing menghadapi betapa dahsyatnya arus revolusi global digitalisasi kedepan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun