Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Delapan Tahap Perkembangan Manusia Menurut Erikson dan Peran Orangtua

23 November 2023   00:00 Diperbarui: 23 November 2023   00:01 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

DELAPAN TAHAP PERKEMBANGAN MANUSIA MENURUT ERIKSON

Mempelajari teori perkembangan (manusia) salah satunya adalah teori yang dikembangkan oleh Erikson dengan istilah yang sangat populer yaitu perkembangan psikososial, kombinasi antara psikologi dan sosial. Kedua sangat dinamis dan saling tarik ulur, perasaan, pikiran dan perilaku dipengaruhi oleh kondisi sekitar yaitu lingkungan sosialnya.

Konsep ego yang diyakini oleh Erikson terdiri dari tiga aspek yaitu; body ego yang berpusat pada perkembangan fisik. Ego ideal berkaitan dengan segala sesuatunya bersifat ideal, dan ego identity berkaitan dengan kiprahnya pada lingkungan sosial. Ketiganya saling berhubungan erat dan tidak terpisahkan.

Erikson membagi delapan tahap perkembangan manusia, yaitu :

  • Usia 0 sampai 18 bulan disebuat sebagai tahapan percaya melawan tidak percaya, tahap ini ibu memiliki peran dominan dalam membangun harapan (hope) anak, pengasuhan yang tepat dan kenyamanan yang didapatkan bayi akan membangun kepercayaan diri terhadap lingkungan, utamanya orang yang terdekat (pengasuhnya). Sebaliknya bila pengasuh tidak bisa mewujudkan rasa ngaman, maka bayi akan tumbuh tidak percayaan dengan lingkungan sosialnya.
  • Usia 2 sampai 3 tahun, yaitu tahapan perkembangan kemandirian lawan rasa malu dan ragu, fokus perkembangan adalah kontrol diri, mengontrol keinginan yang didapat dari lingkungan sosial tanpa adanya intervensi dari pengasuhnya, aturan ketat dan banyaknya larangan menjadikan anak kehilangan otonomi dan eksplorasi, bila di usia ini anak tidak mendapatkan sesuatu yang disuskai (makanan ataupun manan), maka akan tertanam dalam diri anak  sikap keragu-raguan
  • Usia 3 sampai 6 tahun pengembangan inisiasi dan rasa bersalah,
  • Usia 7 tahun hingga pubertas fokus perkembangan Takut lawan rendah diri
  • Usia remaja membangun identitas lawan kebingungan
  • Dewasa awal perkembanagan membangun Keintiman dan keterkuncian
  • Dewasa madya masa Bangkit dan stagnan
  • Lansia membangun Integritas dan putus asa

Tahapan peran orang tua dan lingkungan sosial sangat berpengaruh, maka kepribadian sesorang sangat bergantung dari pola pengasuhan dan lingkungan sosialnya, sehingga penting bagi orang tua untuk memberikan pengasuhan yang tepat sesuai tahapannya dan memilihkan lingkungan yang nyaman untuk perkembangannya

Hamim Thohari Majdi

Lumajang 22 Nopember 2023

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun