Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Empat Fondasi Dasar Kepemimpinan Nabi Muhammad

7 Oktober 2022   21:48 Diperbarui: 7 Oktober 2022   21:52 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengajian dalam rangka Maulid Nabi (Sumber Gambar : Hamim Thohari Majdi)

Kejujuran tidak perlu dibungkus dengan propaganda yang berlebihan, seperti durian tidak pernah bisa menyembunyikan aromanya. Pemimpin yang tidak menjunjung tinggi kejujuran aromanya kurang harum atau tidak sedap, membuat hidung ditutup.  

AMANAH

Seorang pemimpin akan diikuti atau ditinggalkan ketika sudah berada di singgahsana kekuasaan, akankah mengedepankan kepentingan pribadi dan keluarganya, atau mengutamakan pelayanan kepada yang dipimpin.

Akhir-akhir ini pemimpin utamanya yang berasal dari pilihan, berat sebelah dan fokusnya terbatas, artinya layanan prima diberikan kepada para pendukung sebagai bentuk balas budi, sementara yang tidak memilih dirinya, kalau bisa dipersulit mengapa dipermudah.

Pemimpin yang amanah sebagaimana yang diteladankan oleh Muhammad Rasulullah adalah mencukupkan hak-hak yang berada dalam lingkup kekuasaannya, mewujudkan kedamaian lingkungan dan pemerataan kesejahteraan.

Amanah akan memunculkan kepercayaan atau dalam bahasa populer kekinian disebut dengan trust, pemimpin yang bisa dipercaya atau diandalkan menjadi nyaman untuk dibuat berteduh dan kokoh ketika menjadi sandaran. Trust merupakan upaya untuk mewujudkan impian-impian yang dipimpin.

TABLIGH

Sebaik apapun seorang pemimpin, bila tidak didukung dengan keterampilan berbicara akan memunculkan hambatan berkomunikasi, walau dengan slogan tidak perlu janji yang penting bukti. Bagaimanapun sebuah usaha yang baik harus dimulai dengan perencanaan yang baik, bekoordinasi secara baik dan dikawal sebaik-baiknya sehingga hasil akhir adalah kebaikan, semua itu memputuhkan ketrampilan berkomunikasi.

Muhammad Rasulullah adalah Publik speakingnya handal, mampu berkomunikasi dengan siapapun, menghadapi yang berpengetahuan tinggi beliau bisa mengimbangi dan memahami maksud-maksud komunikasinya, tetap santun ketika menemui dan berdialog dengan kaum yang tidak berkelas dan kurang kekayaan.

Setiap orang adalah individu yang memiliki harga diri, karenanya Muhammad Rasulullah tidak mau merendahkan diri siapapun. Sebab tidak sedikit pemimpin yang ucapannya membuat telinga panas, tersinggung atau merasa diabakan.

Keterampilan berbicara  yang dimiliki oleh Muhammad Rasulullah mampu menembus ruang hati yang dihadapi, meletakkan tujuan komunikasi secara benar dan cara berkomunikasinya santun namun tetap tegas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun