Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Empat Fondasi Dasar Kepemimpinan Nabi Muhammad

7 Oktober 2022   21:48 Diperbarui: 7 Oktober 2022   21:52 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengajian dalam rangka Maulid Nabi (Sumber Gambar : Hamim Thohari Majdi)

Disepakati bagi pakar komunikasi dan kepemimpinan, keterampilan berkomunikasi atau mengkomunikasikan dan mengkoordinir merupakan bekal besar hampir sembilan puluh persen penunjang keberhasilan seorang pemimpin.

Bukankah seorang pemimpin harus berbicara di ruang terbuka, menyampaikan program-program di hadapan banyak orang dalam berbagai keragaman. Keterampilan komunikasi inilah yang mampu menjembadani salah persepsi dan beda penafsiran dalam memandang sebuah kegiatan.

FATONAH

Ternyata cerdas justru menempati urutan terakhir, hal ini menunjukkan betapa  pikiran dan rasionalisasi belum bisa menuntun penuh seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya menuju cita besar bersama.

Fatonah arti cerdas dalam pandangan psiologi cerdas dalam berbagai aspek yaitu cerdas intelektual (IQ) cerdas emosinya (EQ} cerdas dalam memecahkan masalah (AQ) dan Muhammad Rasulullah juga tercakup dalam kecerdasan majemuk (multiple intellegence).

Kecerdasan logika Muhammad Rasulullah dapat dibuktikan dengan pola berdagang yang selalu untung, mampu mengendalikan perasaan yang bertentangan dengan logika formalnya, karena perasaan sebagaimana terkandung dalam kecerdasan emosional selalu menyuguhkan rasa yang mampu memperhalus jiwa.

Pemimpin yang mengutamakan permainan logika akan terseret dengan kalkulasi materialistik, untung-rugi, kurang-lebih yang bisa menyusahkan dan menyedihkan karena lebih sering berkurang. Sementara kelebihan yang didapat hanya diperuntukkan pesta pora.

Kecerdasan majemuknya menjadikan Muhammad Rasulullah bisa merangkul hati secara klasikal dan individual, bergantung dengan situasi dan dengan siapa beliau berhadapan.

Maulid nabi 2022 merupakan kebangkitan pemimpin bagi generasi Y, karena fenomena pemimpin usia muda rentang waktu sekitar 25 tahun sampai 40 tahun bukanlah hal baru dan tidak dapat dipercaya karena dianggap masih bau kencur dan anak kemarin sore. Justru kaum muda yang lebih berkarya, bukan mengumbar janji tapi menggelar bukti.

Siapapun orangnya, berapapun usianya, dari manapun asalnya, berapapun kekayaannya, bila memiliki dan mengembangkan empat komponen dasar sifat kepemimpinan Muhammad Rasulullah, akan menjadi pemimpin yang diikuti dan ditakuti karena kejujurannya (shidiq), melaksanakan tugas sebaik-baiknya (amanah) mampu mendengar dan berbicara dengan baik (tabligh) serta memiliki kecerdasan yang diappliksikan dalam seni memimpin (fatonah).

Ya Rasulullah aku mempercayaimu walau rentang waktu yang panjang dan tidak pernah berhadapan langsung denganmu, namun keteladanmu yang aku tiru seakan-akan engkau mendampingi dalam setiap ruang dan waktu, salam untukmu wahai manusia agung yang kelak menjadi pembuka pintu surga, jadikan aku bagian dari barisanmu.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun