Sedangkan makna enam yang kedua adalah jumlah tangga yang bisa dinaiki dalam gedung. Tentu dibuatnya enam tangga adalah sebuah harmoni, penghubung yang sangat hebat.
CINTA SEJARAH
Gedung sate adalah kebanggaan masyarakat  Bandung dan Icon yang memikat orang untuk datang. Seperti pada wisata cagar budaya, maka pengunjung yang  hadir, ingin menjadi bagian dari sejarah. Â
Seiring dengan berkembangnya piranti teknologi, dan derasnya arus media sosial. Sebaran informasi telah tersaji begitu cepat dan dalam banyak perspektif. Anak muda membuktikan kegaulan dan disebut generasi milenial, hadirlah mereka di sini.
Emak-emak selalu bikin seru, minimal sama bahkan kalau bisa lebih awal datang ke tempat-tempat viral. Medsos telah mengubah posisi emak-emak sebagai "konco wingking" (urusan dapur), kini telah berada di garda depan, menyesaki dunia maya, emak-emak virtual.
Apapun yang mereka lakukan, patut diacungi jempol, ikut melestarikan cagar budaya, semakin rame dikunjungi akan semakin cantik perawatannya dan menghidupkan ekonomi sekitaran tempat wisata.Â
Bandung semakin menarik dikunjungi. Menjadikan sejenak keruwetan kognisi terurai. Healing dengan menelusuri jejak sejarah. Ada bahagia berbalut bangga. Menjelma dalam keramaian dan euforia bersama. Bahagia kolektif lebih nikmat, karena kesendirian dan kesepian hanya membuang serpian. Kuras semua, siapkan tuang yang baru bersama di kota Bandung.Â
HEALING TAMBAH ILING
menuang bara dalam dada, siap mengisi yang sejuk dan santai. Agar syaraf kendur. Mampu berharmoni dengan yang lain. Siap bermitra dan kerja bersama dalam perusahaan. Berkarya lebih produktif.Â
Keruwetan ritme rutinutas dalam hidup, menjadikan kerja kognisi melamban. Sesak dengan hal yang sama, menjadi sampah yang nyengat baunya. Memusingkan dan melambankan cara berpikir.
Sesaknya sampah pengetahuan dan bertumpuknya masalah masalah kecil, membuat sulit ingat. Mudah lupa dan hilangnya fokus. Sibuk dengan upaya menyiram debu-debu. Jadilah hidup merenung dan mengernyitkan jidat.