Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Healing di Bandung

19 Agustus 2022   18:13 Diperbarui: 19 Agustus 2022   18:23 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersihkan kotoran melalui healing merawat kesejarahan adalah mengingatkan peristiwa masa lalu, menghidupkan fakta sejarah. Betapa masa sebelum modernisasi yang ditandai dengan cipta sarana berteknologi, sudah mampu berpikir tentang hal-hal besar yang belum banyak wujudnya. 

Maka patutlah untuk lebih iling (ingat) kegigihan dan kreatifitas masa lampau. Mungkin dengan keterbatasan, nenek moyang kita bisa mengoptimalkan yang ada. Beda dengan jaman sekarang, banyak mengeluh, merasa kurang dan terlalu dikejar waktu. Ya, karena banyak hal yang terjadi secara instan dan bim sala bim, lalu jadilah.

Iling (ingat) adalah sarana untuk bisa waspada, mampu melihat dari berbagai sisi, memiliki keluasan pandangan.  Maka akan memudahkan mencari solusi, karena hadir banyak alternatif. Tinggal memilih sesuai dengan yang dikehendaki, berkaitan dengan ketersedian sumberbdaya (man),  sumber dana (money) dan bahan (material). 

Healing harus mengahadirkan iling, belum berhasil, bahkan gagal bila healing menambah semakin pening. Ingat, lepaskan masalah sesaat dan jangan diingat lagi. Tebarkan kepada alam, lalu senyum dan berterima kasih kepada semesta. 

Ingatlah keramahan semesta, menjadi tempat akhir pembuangan sampah kehidupan. Alam akan mengurai dan mendaur ulang dengan melahirkan produk baru dan kekinian. Alam senantiasa memperbarui dirinya untuk kelestarian semesta. Manusia akan merasa teremajakan ketika alam hadir menjelma dalam tong sampah baru.

Sebaik-baik manusia adalah mereka yang masih  iking (ingat) akan jati dirinya. Dengan begutu akan mengantarkan kepada ingatan kepada sang pencipta, untuk apa kita dicipta. Bersyukurlah dan ungkapan syukur dengan memperbanyak kebaikan.

Kali pertama.ku pijak tanahnya

Tak berapi dan berair

Walau kota ini diperjuangkan

Dengan merenangi lautan api

Begitu terawat dengan apik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun