Mohon tunggu...
Hamidatul Fithriyah
Hamidatul Fithriyah Mohon Tunggu... Mahasiswi

Saya Hamidatul Fithriyah, mahasiswa jurusan Gizi di FKM Universitas Airlangga yang memiliki ketertarikan di bidang kesehatan masyarakat, khususnya edukasi gizi. Ke depannya, saya ingin berkontribusi dalam menciptakan program edukasi gizi yang bermanfaat dan mudah diakses oleh masyarakat luas

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gagal Ginjal : Penyakit yang Sering Datang Tanpa Gejala

15 Agustus 2025   12:02 Diperbarui: 15 Agustus 2025   12:02 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Gagal Ginjal: Penyakit yang Sering Datang Tanpa Gejala

karya : Hamidatul Fithriyah

Bayangkan tubuh seperti rumah yang memiliki sistem penyaring air. Ginjal adalah "filter" alami yang bekerja tidak henti untuk membuang limbah tubuh dan menjaga keseimbangan cairan. Ketika filter rusak, maka yang akan terjadi limbah akan menumpuk, cairan tidak terkontrol, dan tubuh perlahan mengalami kerusakan serius bahkan bisa terjadi kerusakan yang fatal.

Di Indonesia, menurut Riskesdas 2018 tercatat sekitar 0,38% penduduk mengalami penyakit ginjal kronis hampir 4 dari setiap 1.000 orang. Sebagian besar kasus ini berakhir dengan terapi sehingga kita perlu mengetahui lebih awal penyebab dari gagal ginjal, kenalilah jika tekanan darah tinggi, diabetes yang tidak terkontrol, infeksi ginjal berulang, konsumsi garam berlebihan, kurang minum air, hingga penggunaan obat pereda nyeri tertentu secara berlebihan.

Masalah utama dan terbesar adalah penyakit ini berkembang secara diam-diam. Gejala seperti kaki bengkak, wajah sembap, kelelahan ekstrem, urin berbusa atau berkurang, dan sesak napas sering muncul ketika kerusakan sudah parah.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Negara adidaya pun yaitu Amerika Serikat, 1 dari 7 orang dewasa hidup dengan penyakit ginjal kronis, namun hampir 90% tidak menyadarinya. Hal ini menunjukkan pentingnya deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan rutin.

Upaya pencegahan bisa dilakukan dengan mengontrol tekanan darah dan gula darah, minum air cukup (1,5--2 liter per hari jika tidak ada pembatasan medis), membatasi garam, berhenti merokok, berhenti alkohol, dan tidak sembarangan mengonsumsi obat tanpa saran dokter.

Menjaga ginjal berarti menjaga kualitas hidup. Jangan menunggu filter alami tubuh Anda rusak maka yuk mulai peduli sejak sekarang.

REVERENSI

National Kidney Foundation. (2023). Kidney Disease Facts

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Laporan Riskesdas 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun