Gagal Ginjal: Penyakit yang Sering Datang Tanpa Gejala
karya : Hamidatul Fithriyah
Bayangkan tubuh seperti rumah yang memiliki sistem penyaring air. Ginjal adalah "filter" alami yang bekerja tidak henti untuk membuang limbah tubuh dan menjaga keseimbangan cairan. Ketika filter rusak, maka yang akan terjadi limbah akan menumpuk, cairan tidak terkontrol, dan tubuh perlahan mengalami kerusakan serius bahkan bisa terjadi kerusakan yang fatal.
Di Indonesia, menurut Riskesdas 2018 tercatat sekitar 0,38% penduduk mengalami penyakit ginjal kronis hampir 4 dari setiap 1.000 orang. Sebagian besar kasus ini berakhir dengan terapi sehingga kita perlu mengetahui lebih awal penyebab dari gagal ginjal, kenalilah jika tekanan darah tinggi, diabetes yang tidak terkontrol, infeksi ginjal berulang, konsumsi garam berlebihan, kurang minum air, hingga penggunaan obat pereda nyeri tertentu secara berlebihan.
Masalah utama dan terbesar adalah penyakit ini berkembang secara diam-diam. Gejala seperti kaki bengkak, wajah sembap, kelelahan ekstrem, urin berbusa atau berkurang, dan sesak napas sering muncul ketika kerusakan sudah parah.
Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Negara adidaya pun yaitu Amerika Serikat, 1 dari 7 orang dewasa hidup dengan penyakit ginjal kronis, namun hampir 90% tidak menyadarinya. Hal ini menunjukkan pentingnya deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan rutin.
Upaya pencegahan bisa dilakukan dengan mengontrol tekanan darah dan gula darah, minum air cukup (1,5--2 liter per hari jika tidak ada pembatasan medis), membatasi garam, berhenti merokok, berhenti alkohol, dan tidak sembarangan mengonsumsi obat tanpa saran dokter.
Menjaga ginjal berarti menjaga kualitas hidup. Jangan menunggu filter alami tubuh Anda rusak maka yuk mulai peduli sejak sekarang.
REVERENSI
National Kidney Foundation. (2023). Kidney Disease Facts
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Laporan Riskesdas 2018