Tiada hari tanpa pecel, mungkin istilah ini cocok untuk menggambarkan kuliner di Ponorogo. Di kota ini makan pecel tidak dibatasi waktu, mau pagi, siang, sore, malam bahkan dini hari pun pecel masih jadi pilihan. Tak heran jika banyak warung pecel bertebaran dari kota sampai pelosok desa.
Salah satu warung pecel legendaris Ponorogo bertempat di Kecamatan Jenangan, lokasinya persis di seberang Puskesmas atau kiri jalan jika kita dari kota. Warung pecel dengan nama warung Bendung ini sudah berjalan dua generasi. Warung pecel Bendung ini buka mulai jam 5 sore hingga dini hari, saya sarankan jangan kesini sekitar magrib sampai isya karena antriannya cukup panjang.
Di sini tempenya ada dua macam yaitu tempe goreng dan tempe basah (ada kuahnya). Jika ingin nambah tempe harganya juga murah hanya 500 rupiah per bijinya.
Ada ciri khas unik dari warung pecel yang satu ini ketika minta dibungkus. Bukan kertas nasi atau koran, bungkusan nasi pecel menggunakan dua lembar daun jati. Sehingga saat dimakan ada aroma unik dan menambah lezat pecel tadi. oya jika mau merasakan sensasi daun jati bisa juga kok request pakai daun jati walau dimakan di tempat, tapi bilang dulu ya.
Saat puasa kemarin warung pecel Bendung ini libur total. Bagi Ibu pemiliknya saat bulan puasa ibadah harus diutamakan, kalau memaksakan buka pasti capek dan memerlukan banyak tenaga. Untungnya saat lebaran H+2 kemarin pas saya datang sudah buka. Dan terbukti warung ini sangat ramai, saat saya makan di sana sekitar 20 menit saja tak kurang ada 30-an bungkus pecel dan 6 piring pecel makan di warung ludes terjual.
Oya bagi pecinta kuliner yang suka pedes maka pecel warung bendung ini sangat sayang untuk dilewatkan. Langsung saja mampir dan datang ke warung bendung di seberang Puskesmas kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo, selamat mencoba.Â