Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Ini Empat Solusi Agar Sektor Tunggal Bulu Tangkis Bisa Juara Lagi

31 Mei 2018   02:18 Diperbarui: 31 Mei 2018   02:21 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taufik Hidayat salah satu legenda tunggal putra Indonesia dok. viva.co.id

Padahal batasan seseorang itu berbeda-beda, lihat saja pemain China dan Malaysia yaitu Lin Dan dan Lee Cong Wei. Walau mereka berdua sudah termasuk tua, namun nyatanya mereka masih bisa memenangkan berbagai turnamen level dunia bukan? Berilah kesempatan kedua bagi pemain senior kita, mungkin tak semua bisa sukses tapi siapa tahu ada satu atau dua yang bisa mengharumkan nama bangsa ini lagi.

Keempat, mengirim atlet junior berlatih di luar negeri. 

Memang Indonesia telah lama memiliki tradisi juara di olahraga bulu tangkis. Namun tak ada salahnya jika kita mengirimkan pemain muda kita untuk menimba ilmu di luar negeri misalnya ke China atau Jepang. Kita bisa lihat tunggal putri Spanyol Calorina Marin yang juga pernah berlatih di Indonesia. Memang tak akan mudah, karena ini sudah urusan antar negara. Namun jika berhasil maka harapab kita pada pemain junior nantinya akan semakin besar untuk menjadi juara. 

Keempat hal ini mungkin bisa menjadi salah satu solusi atas macetnya prestasi di sektor tunggal baik putra maupun putri. Perlu diingat dalam pertarungan beregu, sektor tunggal memiliki peran sangat penting. Karena dalam 5 pertandingan setidaknya ada 3 wakil tunggal dan 2 wakil ganda yang memperebutkan poin. 

Agar bisa juara di turnamen yang akan datang, memperbaiki sektor tunggal adalah hal mutlak yang harus segera dilakukan. Semoga Indonesia segera bisa juara lagi, amin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun