Bunyi penggorengan dan tiang bertalu
Di dini hari yang akan berlalu
Dapur seperti berperang melawan waktu
Dengan komando sang Ibu siapkan sahurkuÂ
Waktu subuh tak mau menunggu
Terus berjalan sesuai waktu
Walau perut belum terisi sesuatu
Dia datang tak akan raguÂ
Dua jam yang lalu
Semua orang terbuai mimpi kelabu
Tak dengar suara ajakan tuk tunaikan sahur
Tak ada alarm yang berhasil bangunkan kami dari tidur
Sekarang nasi belumlah matang
Lauk masih juga di atas penggorengan
Hanya air putih yang sedia di atas gelas saji
Bersama senyuman Ibu yang tak tega hatiÂ
Sebuah pesan tersirat berisi
Tak bisa sahur kita hari ini