Mohon tunggu...
HAMDAN
HAMDAN Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen

Bekerja sebagai Dosen di IAIN Takengon

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pasca Ramadan Jangan Tinggalkan Masjid

16 Juni 2020   08:12 Diperbarui: 16 Juni 2020   08:21 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun shalat yang selain Shalat Isya dan Tarawih masih belum menggembirakan, namun yang menyedihkan adalah ketika pasca Ramadhan situasi masjid untuk  Shalat Isya pun sudah mulai sudah sanagat berkurang jamaahnya, kenapa ini ini bisa terjadi, padahal setelah perjuangan melawan hawa napsu pada bulan Ramadhannya.

Mungkin salah satu jawabannya adalah  bisa jadi ini merupakan indikasi bahwa perjuangan umat Islam melawan hawa napsu dalam bulan Ramadhan adalah belum mampu mengalahkan hawa napsu sehingga pasca Ramadhan belum mempunyai keinginan untuk mamakmurkan masjid padahal memakmurkan masjid adalah salah satunya dengan mengikuti shalat jamaah lima waktu; dan juga dalam surah Attaubah di atas menyebutkan bahwasanya yang meramaikan masjid adalah yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Di samping itu ketika umat Islam meramaikan masjid untuk shalat ke Masjid dalam bulan Ramadhan maka yang menjadi keinginan kebanyakan umat Islam adalah untuk melaksanakan Shalat Sunnah Tarawih, di sinilah letak umat Islam banyak yang  tidak memahami  fiqh prioritas di mana seharusnya kaum muslimin menyadari bahwa mengikuti kegiatan Shalat lima Waktu berjamaah di mesjid adalah lebih utama dari pada mengikuti jamaah shalat Sunnah Tarawih disebabkan shalat Sunnah Tarawih hanyalah sunnah.

Sedangkan Shalat Lima Waktu adalah wajib, mengikuti shalat lima waktu berjamaah jauh lebih berpahala dari pada melakukan Shalat Sunnah Tarawih berjamaah dan seandainya umat Islam menghadiri shalat ke masjid pada bulan Ramadhan dikarenakan ingin mengikuti jamaah shalat Isya maka masjid tidak akan sunyi ketika shalat lima waktu yang lainnya juga ketika pasca Ramadhan.

Mungkin ada satu masjid yang terkenal yang pada dasarnya bisa dijadikan sebagai masjid percontohan yang berada di Jokjakarta yaitu masjid yang sangat fenomenal yaitu masjid Jogokarian, yang berada di tengah-tengah kampung Jogokarian kecamatan Mantrijeron kota Yokyakarta , sebenarnya masjid ini adalah masjid kampung bukan masjid jami' maupun masjid Agung; namun takmir masjid mampu melakukan beragam cara agar kwantitas jamaah masjid tersebut meningkat.

Ini merupakan satu contoh yang dapat dipraktekkan oleh takmir masjid  dan yang merasa mempunyai tanggung jawab dan keinginan bagaimana mereka harus berupaya untuk memakmurkan masjid disamping  itu umat muslim haruslah menyadari bahwa salah satu  kemajuan Islam ini akan kembali jika umat islam kembali menjadikan masjid sebagai  pusat segala kegiatan umat terutama dalam aspek ibadah mahdah dan kegiatan keagamaan dan di samping itu betapa besarnya ganjaran dan pahala yang akan didapatkan dengan menghadiri shalat ke masjid di antaranya adalah jaminan Allah bahwa orang yang hatinya selalu terpaut ke masjid dalam rangka untuk mentakmirkan masjid dengan kegiatan ibadah shalat fardu dan ibadah lainnya maka akan mendapatkan naungan pada saat kita mengharapkan naungan dari Allah.

dokpri
dokpri
           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun