Mohon tunggu...
Hamdan Firdaus
Hamdan Firdaus Mohon Tunggu... mahasiswa

hobby : ngedit

Selanjutnya

Tutup

Diary

Perkenalan Diri: Menjalani Hidup dengan Cerita dan Pembelajaran (imroatul hasanah)

5 Oktober 2025   20:18 Diperbarui: 5 Oktober 2025   20:18 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tentang Saya

Jika harus merangkum diri saya dalam satu kalimat, mungkin saya akan mengatakan: saya hanyalah manusia biasa yang sedang berusaha menjalani hidup dengan sebaik-baiknya. Saya bukan orang yang sempurna, tetapi saya percaya kesederhanaan dan ketulusan adalah hal yang bisa membuat hidup lebih berarti.

Saya percaya hidup ini mirip dengan mie instan. Cepat, praktis, kadang enak, kadang bikin sakit perut, tapi selalu bikin kita balik lagi karena ketagihan. Filosofi saya sederhana: jangan terlalu serius. Kalau bisa ditertawakan, kenapa harus ditangisi? Kalau bisa tidur, kenapa harus stres?

Bagi saya, sukses itu bukan soal kaya raya atau terkenal. Sukses itu ketika bisa makan gorengan sambil nonton film favorit tanpa ada yang ganggu. Sukses itu ketika Wi-Fi lancar dan listrik nggak mati. Dan sukses terbesar adalah ketika bisa bikin orang lain ketawa, meskipun cuma dengan candaan receh.

Perkenalan ini memang panjang, mungkin lebih panjang daripada yang biasanya Anda temui. Namun saya berharap dari setiap bagian cerita ini, Anda bisa sedikit mengenal siapa saya, bagaimana saya tumbuh, dan apa yang saya yakini.

Jadi, itulah sedikit perkenalan tentang diri saya---atau mungkin malah terlalu banyak. Dari masa kecil yang penuh drama kucing pemakan PR, remaja dengan segala kekepoan saya, sampai dewasa yang sibuk mikirin jalan hidup, saya hanyalah manusia biasa yang mencoba bertahan di dunia penuh kejutan ini.

Saya tahu, perkenalan ini mungkin nggak bikin Anda kagum atau terinspirasi seperti membaca kisah Elon Musk atau tokoh hebat lainnya. Tapi semoga setidaknya, Anda bisa senyum sedikit, atau minimal geleng-geleng kepala sambil bilang, "Ya ampun, ini orang kok begini banget."

Akhir kata, saya ingin meninggalkan pesan: jangan takut terlihat konyol, karena kadang justru dari kekonyolan itu kita menemukan kebahagiaan yang asli. Jadi, mari jalani hidup ini dengan tawa, meskipun pernah gagal dalam berproses.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun