Mohon tunggu...
Hamdan Firdaus
Hamdan Firdaus Mohon Tunggu... mahasiswa

hobby : ngedit

Selanjutnya

Tutup

Diary

Perkenalan Diri: Menjalani Hidup dengan Cerita dan Pembelajaran (imroatul hasanah)

5 Oktober 2025   20:18 Diperbarui: 5 Oktober 2025   20:18 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai...

Sebelum saya mulai memperkenalkan diri, izinkan saya mengklarifikasi dulu: saya ini manusia. Ya, benar, manusia biasa yang lahir dengan dua mata, satu hidung, dan kemampuan luar biasa untuk menunda pekerjaan hingga menit terakhir. 

Nama saya? Nah, di sinilah masalahnya. Nama saya sebenarnya cukup sederhana, tapi entah mengapa setiap kali ada yang nanya, saya jadi gugup seolah-olah sedang ikut ujian nasional. Nama saya adalah Imroatul Hasanah, tapi orang-orang sering memanggil saya dengan berbagai nama julukan yang lebih kreatif. Ada yang manggil "Imro'", ada yang manggil "iim" itu yang benar, bahkan ada juga yang manggil saya "Eh, Kamu" karna tidak tau nama saya.

Saya lahir dan dibesarkan di sebuah kota yang sederhana namun penuh cerita. Sejak kecil, saya sudah terbiasa hidup dalam suasana kekeluargaan yang erat. Orang tua saya mengajarkan banyak hal, mulai dari kemandirian, rasa syukur, hingga pentingnya menjaga hubungan dengan orang lain. Nilai-nilai itulah yang membentuk saya hingga sekarang.

Masa kecil saya, seperti kebanyakan anak lain, penuh dengan permainan, rasa ingin tahu, dan tentu saja kenakalan kecil. Saya masih ingat bagaimana dulu saya sering berlari di halaman rumah, bermain bersama teman sebaya, atau sekadar duduk mendengarkan cerita orang tua. Dari masa itu, saya belajar bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari sesuatu yang besar, melainkan bisa dari hal-hal sederhana.

Masa Sekolah 

Saat memasuki usia sekolah, saya mulai menemukan banyak pengalaman baru. Dunia sekolah adalah tempat di mana saya belajar, bukan hanya tentang pelajaran akademis, tetapi juga tentang bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Saya sempat menjadi anak yang pemalu, karna masih menjadi siswi baru, namun seiring waktu saya belajar berani berbicara di depan orang banyak.

Saya juga bukan siswa yang sempurna. Ada masa-masa di mana saya malas mengerjakan PR, ada pula saat di mana saya merasa kesulitan memahami pelajaran tertentu. Namun, dari situ saya menyadari bahwa belajar bukan hanya tentang nilai, tetapi tentang proses. Yang terpenting adalah kemauan untuk terus mencoba, meski kadang jatuh bangun.

Masa Remaja Mencari Jati Diri ( katanya sihh)

Remaja adalah fase di mana saya mulai banyak bertanya tentang diri sendiri. Siapa saya? Apa yang saya inginkan? Bagaimana saya ingin dikenal orang lain? Pertanyaan-pertanyaan itu sering muncul di kepala. Di usia remaja, saya mulai mencoba berbagai hal baru: ikut organisasi, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, dan menjalin lebih banyak pertemanan.

Tentu saja, masa remaja juga tidak lepas dari tantangan. Ada saat saya merasa tidak percaya diri, ada pula ketika saya gagal dalam suatu hal. Tetapi justru dari kegagalan itulah saya belajar. Saya belajar bahwa jatuh itu wajar, asalkan kita tidak berhenti untuk bangkit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun