Mohon tunggu...
Hamdan Firdaus
Hamdan Firdaus Mohon Tunggu... mahasiswa

hobby : ngedit

Selanjutnya

Tutup

Diary

Perjalanan Hidup M. Iskandar Ilhamsyah: Dari Lumajang Menuju Cita-Cita Dakwah dan Kemandirian

1 Oktober 2025   22:00 Diperbarui: 1 Oktober 2025   22:00 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Setiap orang memiliki kisah hidup yang unik. Kisah itu tidak hanya membentuk kepribadian, tetapi juga menjadi bekal berharga dalam menjalani masa depan. Begitu pula dengan saya, seorang anak muda asal Lumajang bernama M. Iskandar Ilhamsyah, atau biasa dipanggil Hamsyah. Lahir di Lumajang pada tanggal 1 Juni 2005, saya tumbuh di tengah keluarga sederhana yang penuh kasih sayang dan nilai-nilai kehidupan yang kuat.

Saat ini saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Syarifuddin Lumajang, mengambil program studi Manajemen Dakwah. Selain kuliah, saya juga mondok di Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin Wonorejo, Kedungjajang, Lumajang. Kehidupan pondok dan kuliah memberi warna tersendiri dalam perjalanan saya, karena di sanalah saya ditempa tidak hanya dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga dengan nilai kedisiplinan, kemandirian, dan tanggung jawab.

Artikel ini saya tulis sebagai refleksi perjalanan hidup sekaligus sebagai pengenalan diri, semoga bisa memberikan inspirasi bagi siapa pun yang membacanya.

Latar Belakang Keluarga

Saya terlahir dari keluarga sederhana. Ayah dan ibu saya bekerja sebagai pedagang di toko yang menjual bako, lokasinya tidak jauh dari pasar tradisional. Dari pekerjaan orang tua, saya belajar arti perjuangan dan ketekunan. Meskipun sederhana, keluarga saya selalu menanamkan nilai-nilai penting seperti kejujuran, kesabaran, dan semangat untuk terus belajar.

Saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Kakak pertama saya bernama Luluk Atul Mukarramah, yang kini sudah berkeluarga dan bekerja sebagai seorang pengajar. Kakak perempuan saya ini sering pulang ke rumah setelah mengajar, meskipun sudah memiliki rumah tangga sendiri. Saya sendiri merupakan anak kedua, yang saat ini sedang kuliah dan mondok. Sedangkan adik saya, M. Ramadhan Manzilul Idzka, masih duduk di kelas 6 MI Nurul Islam Banyuputih Kidul. InsyaAllah setelah lulus nanti, orang tua berencana memondokkan adik saya di PPS Kyai Syarifuddin, agar bisa belajar bersama saya.

Kehangatan keluarga dan dukungan orang tua serta saudara-saudara saya merupakan kekuatan besar yang selalu memotivasi saya untuk terus melangkah maju.

Riwayat Pendidikan

Pendidikan bagi saya adalah jalan untuk membuka pintu masa depan. Saya memulai pendidikan di TK (2009--2011), kemudian melanjutkan ke MI (2012--2017). Setelah itu, saya masuk ke MTs (2018--2020), lalu melanjutkan ke MA (2021--2023). Saat ini, saya sedang menjalani pendidikan di tingkat perguruan tinggi, tepatnya di Universitas Islam Syarifuddin Lumajang pada prodi Manajemen Dakwah (2024--2028/2029).

Alasan saya memilih jurusan Manajemen Dakwah cukup sederhana namun bermakna. Saya ingin memperluas wawasan dalam bidang manajemen, sekaligus memperdalam ilmu dakwah. Selain itu, biaya kuliah di kampus ini relatif terjangkau, sehingga tidak terlalu membebani orang tua. Bagi saya, ilmu manajemen sangat penting, terutama dalam mendukung kiprah dakwah yang saya cita-citakan di masa depan.

Pengalaman Organisasi dan Aktivitas

Sejak kecil, saya sudah aktif mengikuti berbagai kegiatan. Ketika di MI, saya mengikuti Pramuka tingkat kecamatan. Dari kegiatan itu, saya mendapat banyak pengalaman baru, ilmu baru, dan tentu saja teman-teman baru. Alhamdulillah, saya dan tim berhasil meraih juara 2 dalam pentas seni serta juara 1 dalam kegiatan pertualangan.

Saat di MTs, saya memang tidak terlalu aktif dalam organisasi. Namun, saya tetap berusaha belajar dengan tekun, karena bagi saya setiap masa memiliki prioritasnya masing-masing.

Memasuki jenjang MA, saya kembali aktif dalam berbagai kegiatan. Saya bergabung dengan Banser, ikut dalam OSIS, dan kembali aktif di Pramuka Dewan Ambalan. Dari organisasi-organisasi itu, saya belajar banyak hal, mulai dari kepemimpinan, kerja sama, hingga pentingnya berkontribusi untuk masyarakat.

Selain organisasi sekolah, saya juga memiliki pengalaman proyek di pondok. Salah satu pengalaman yang berkesan adalah ketika saya terlibat dalam proyek pembangunan di pondok putri. Meskipun pekerjaan tersebut sederhana, saya merasa bangga bisa ikut andil dalam membangun fasilitas pondok, karena pondok adalah rumah kedua bagi saya.

Prestasi yang Diraih

Prestasi merupakan buah dari usaha dan doa. Beberapa penghargaan yang pernah saya raih antara lain:

*Juara lomba kitab Fathul Mu'in se-Jawa Timur,

*Juara 1 lomba pidato bahasa Arab.

Bagi saya, prestasi bukan hanya soal penghargaan, melainkan juga bukti bahwa usaha dan kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil.

Hobi dan Minat

Saya memiliki beberapa hobi yang selalu menemani keseharian, seperti membaca kitab, berolahraga, serta membaca buku-buku umum. Selain itu, saya juga menyukai aktivitas olahraga seperti sepak bola.

Untuk masa depan, saya memiliki ketertarikan besar pada bidang sepak bola dan pidato tiga bahasa. Minat ini lahir dari semangat saya untuk mengasah kemampuan komunikasi serta kecintaan pada olahraga. Saya percaya, dengan hobi yang positif, saya bisa membangun karakter yang lebih baik.

Kalau ditanya soal kepribadian, saya menilai diri saya sebagai pribadi yang humoris. Humor bagi saya adalah cara terbaik untuk membuat suasana menjadi lebih hangat dan bersahabat. Meski begitu, saya juga tetap serius jika menyangkut hal-hal penting, terutama dalam belajar dan berorganisasi.

Cita-Cita dan Harapan

Setiap orang tentu memiliki cita-cita. Dalam jangka pendek (3--5 tahun ke depan), saya berharap bisa menjadi orang sukses dalam bidang pendidikan, organisasi, dan kehidupan sosial. Saya ingin bisa membanggakan orang tua dengan prestasi saya di bangku kuliah maupun di pondok.

Untuk jangka panjang (10 tahun ke depan), saya memiliki dua cita-cita besar: menjadi seorang ustadz yang bisa berdakwah kepada masyarakat, atau menjadi seorang bos muda yang sukses dalam bidang usaha. Keduanya mungkin terdengar berbeda, tetapi saya percaya dakwah dan kemandirian ekonomi bisa berjalan beriringan.

Saya ingin membuktikan bahwa anak muda dari keluarga sederhana pun bisa sukses, asalkan mau berusaha, berdoa, dan tetap istiqamah.

Pesan Motivasi

Untuk diri saya sendiri maupun bagi pembaca, saya ingin menyampaikan pesan sederhana:

"Tetap semangat! Walaupun kita tidak pintar sekalipun, yang penting kita istiqomah, terus berusaha, dan bertawakal kepada Allah."

Kunci dari segala pencapaian bukan hanya kecerdasan, melainkan konsistensi dan keyakinan.

Penutup

Hidup adalah perjalanan panjang yang penuh pelajaran. Dari Lumajang, saya menapaki jalan pendidikan, organisasi, hingga cita-cita besar. Saya percaya, setiap langkah kecil hari ini adalah pondasi untuk masa depan yang lebih baik.

Motto hidup yang selalu saya pegang adalah:

"Tetap semangat dalam mencari ilmu."

Melalui artikel ini, saya ingin menekankan pentingnya semangat belajar dan perjuangan hidup. Semoga kisah sederhana saya bisa menjadi inspirasi, bahwa siapa pun bisa meraih mimpi dengan usaha, doa, dan tekad yang kuat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun