Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saya Berhenti Menulis tentang Sepakbola, Karena...

18 Agustus 2020   20:16 Diperbarui: 18 Agustus 2020   20:24 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pixabay.com/fancycrave1

Kedua, Pelatih favorit sudah pensiun

Sumber : pixabay.com/mohamed_hassan
Sumber : pixabay.com/mohamed_hassan
Saya bukan tipikal orang yang terlalu mengidolakan sosok tertentu. Bagi saya pribadi, setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada yang sempurna.

Hanya saja, sosok pelatih yang satu ini, bagi saya, sungguh istimewa.

Sosok pelatih sepakbola ini diberi kepercayaan oleh sang empunya klub untuk membentuk tim sehingga menjadi kesebelasan yang solid dan mengusung permainan menawan.

Tahun-tahun awal nirgelar. Untung saja pemangku kebijakan di klub bersabar diri, karena mengetahui proses membentuk tim hebat tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Sayangnya, era sudah berubah. Sekarang, nirgelar di musim pertama, alamat dipecat dari jabatan sebagai pelatih.

Pelatih favorit saya adalah Sir Alex Ferguson, mantan pelatih Setan Merah, The Red Devils, Manchester United. 

Sumber : AFP PHOTO / ANDREW YATES via Kompas.com
Sumber : AFP PHOTO / ANDREW YATES via Kompas.com
Saya terkesan dengan permainan menyerang mereka yang atraktif, terutama waktu masih berjayanya The Class of '92 dimana personel masih lengkap jaya, semisal David Beckham, Ryan Giggs, Paul Scholes, Gary Neville, dan lain-lain. Selain itu juga ada Roy Keane dan tak ketinggalan, Eric "King Eric" Cantona.

Ferguson sudah membangun skuad MU menjadi mumpuni dan disegani di kancah liga Inggris, eropa, dan dunia . Berbagai gelar juara sudah disabet. Itulah sebabnya, meskipun MU sekarang seperti yoyo, tidak stabil permainannya, kadang menang, kadang kalah, saya tetaplah seorang Mancunian. Tak akan berpaling ke lain hati.

Sayangnya, beliau memilih pensiun di tahun 2013. Yah, mau bagaimana lagi. Faktor U memang menjadi kendala. Tak apa. Anda sudah sangat berjasa memberi warna bagi penggemar MU seperti saya.

Setelah Ferguson lengser keprabon, saya kurang begitu berminat lagi membicarakan tentang sepakbola. Sekarang, saya cukuplah menjadi penyimak saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun