Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

3 Tips yang Wajib Kamu Lakukan Sebelum Menghadapi "Listening Section" dalam Tes TOEFL

7 Agustus 2020   13:06 Diperbarui: 9 Agustus 2020   21:51 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toefl (Sumber: shinystudent.com)

Namanya juga listening. Mendengar. Bagaimana bisa memahami soal listening kalau kedua telinga tidak terbiasa mendengar narasi atau percakapan dalam bahasa Inggris?

Ibarat pungguk merindukan bulan. Atau seperti Bu Julia (nama samaran), salah seorang rekan guru, yang pernah berkata mengenai ini yaitu "Jaka Sembung bawa golok. Gak nyambung, goblok!"

Yah, bagaimana bisa memahami para "bule" ngomong kalau sehari-hari, yang didengar hanya narasi atau percakapan dalam bahasa Indonesia?

Kalau mau lulus sarjana dengan mengantongi nilai TOEFL yang gemilang atau ingin kuliah di luar negeri, "membiasakan" telinga untuk mendengar narasi atau percakapan dalam bahasa Inggris adalah suatu keniscayaan.

Oleh karena itu, sering-seringlah mendengarkan 'orang bule' berbicara dalam bahasa Inggris, dan itu tidak perlu bertemu langsung apalagi di saat pandemi covid-19 saat ini.

Dengan adanya internet, kita bisa mendengarkan native speaker berbicara dalam bahasa Inggris lewat siaran radio berbahasa Inggris melalui smartphone dengan perantaraan aplikasi-aplikasi tertentu seperti TuneIn; atau mendengarkan podcast berbahasa Inggris lewat aplikasi podbean, soundcloud, dan lain-lain.

Tujuannya adalah membiasakan telinga untuk mendengar kata-kata dan kalimat-kalimat dalam bahasa Inggris yang diucapkan oleh penutur asli, sehingga tidak kagok lagi kelak ketika menghadapi listening section.

Kedua, Catat poin-poin penting selama mendengar

Belajar TOEFL (Sumber : pixabay.com/Pexels)
Belajar TOEFL (Sumber : pixabay.com/Pexels)
Kesalahan terbesar bagi kebanyakan mahasiswa selama menjalani listening section di TOEFL adalah mendengar secara pasif. Mereka tidak mencatat poin-poin penting selama mendengar.

Padahal mencatat poin-poin penting itu sangat krusial. Kenapa?

a. Terkadang satu narasi atau percakapan singkat akan berhubungan dengan tiga, empat, atau lima nomor soal berikut
Misalnya, ada percakapan antara A dan B. A bertanya pada B tentang nama, alamat, kuliah di mana, dan pertanyaan lain tentang keluarga. Tak mungkin kita mengingat semua detail informasi tersebut di kepala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun