Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Anda Harus Memiliki 5 Kunci Ini Kalau Ingin Mahir Berbahasa Inggris

12 Mei 2020   21:59 Diperbarui: 10 November 2022   15:49 1964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi English (Sumber: pixabay.com/990609)

Mahir berbahasa Inggris. 

Ini yang menjadi persoalan kebanyakan warga +62 saat dulu, sekarang, dan entah sampai kapan. Di saat bangsa-bangsa di negara-negara lain sudah "lebih lumayan" fasih berbahasa Inggris, kebanyakan dari kita masih terbata-bata. Seperti baru belajar berjalan. 

Kita tidak akan membahas penyebab kenapa kita agak "sedikit" terlambat dalam menguasai bahasa Inggris. Dalam hal ini, terkadang saya geli juga waktu mendengar beberapa pengambil kebijakan di negeri ini mempersoalkan tentang mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah. 

Ada satu pihak yang mengatakan, "Bahasa Inggris tidak usah diajarkan di Sekolah Dasar. Penguasaan bahasa Indonesia kan belum baik di peserta didik."

Ada pihak lain yang mengatakan, "Cukuplah belajar bahasa Inggris di SD saja. SMP dan SMA, tidak perlu lagi belajar bahasa Inggris. Kan sudah tuntas di SD."

Saya cuma bisa geleng-geleng kepala. Kok bisa ada orang-orang yang berpandangan sempit seperti itu. 

Namun, kita tidak akan membahas soal dua pendapat di atas. Mungkin di tulisan terpisah, saya akan membahas tentang kontroversi dua pendapat tadi. 

Bicara masalah kunci, bicara tentang cara untuk bisa masuk, membuka pintu kemahiran berbahasa Inggris.

Dalam hal ini, saya ingin sekadar berbagi inti sari dari pengalaman dalam belajar dan mengajar bahasa Inggris selama kurang lebih dua puluh tahun.  

Mungkin saya sudah pernah membahasnya di tulisan-tulisan sebelumnya, namun karena ada lagi beberapa orang yang bertanya pada saya bagaimana cara mahir berbahasa Inggris, maka saya tampilkan lagi dengan cara dan sudut pandang yang berbeda. 

Anda harus memiliki 5 kunci ini kalau ingin mahir berbahasa Inggris.

1. Melatih Skill Pemahaman Mendengar (Listening Comprehension)

Terkadang skill ini dikesampingkan. Kebanyakan orang lebih mementingkan speaking, berbicara, dibanding mendengar.

Padahal ketrampilan ini adalah dasar pembentuk dari kemampuan berbicara. Seperti halnya belajar bahasa ibu (mother tongue), kita belajar mengucapkan "Mama" dan "Papa" setelah mendengar orangtua kita mengucapkannya terlebih dahulu. 

Tujuan dari melatih pemahaman mendengar ini adalah supaya kita bisa memahami, mengerti apa yang diucapkan oleh native speaker (penutur asli).

Itulah salah satu sebab mengapa Listening Comprehension menjadi salah satu tes, malah tes pertama di dalam TOEFL.

Intinya, mendengar yang berbicaranya cepat saja tidak paham, bagaimana bisa menguasai bahasa Inggris, bagaimana bisa berbicara dalam bahasa Inggris, bagaimana bisa ada komunikasi dua arah? 

Tujuan yang lain dari melatih listening comprehension skill adalah untuk mengetahui pengucapan (pronunciation) kata bahasa Inggris secara benar. Karena sudah kita ketahui bersama, tulisan dan pengucapan kata bahasa Inggris terkadang sangat berbeda 180 derajat.

Misalnya, kata yang sederhana seperti "book" saja sudah berbeda pengucapannya, yaitu "buk". Ini baru satu contoh. Masih banyak kata-kata lain yang bisa membuat panjang kali lebar tulisan ini kalau disebutkan semua.

Mungkin yang menjadi pertanyaan Anda sekarang adalah : Bagaimana melatih skill pemahaman mendengar? 

Sebenarnya Anda sangat beruntung hidup di zaman ini. Meskipun semasa muda, saya tidak menikmati teknologi canggih seperti sekarang, tapi paling tidak, saya sempat menikmatinya sekarang. 

Saya melatih listening comprehension skill dengan mendengarkan siaran-siaran radio berbahasa Inggris, seperti BBC, Voice of America (VOA), dan lain-lain.

Ada berbagai aplikasi di smartphone yang bisa Anda gunakan untuk mendengar berbagai siaran radio luar negeri tersebut. Salah satunya adalah TuneIn.

Aplikasi Podbean, Anchor, Spotify, dan yang sejenis juga sangat membantu karena banyak orang yang membuat rekaman podcast, baik itu dalam bahasa Inggris, maupun dalam bahasa-bahasa yang lain, kemudian mereka mengunggahnya ke berbagai platform tersebut.

Biasakan mendengar dalam bahasa Inggris. Dengan begitu, Anda akan terbiasa, bisa memahami apa yang diucapkan, dan mengetahui pengucapan kata demi kata dengan benar.

2. Banyak berbicara dalam bahasa Inggris

Mayoritas warga +62 sangat kental dengan budaya lisan dibanding budaya baca-tulis. Terbukti dengan suka berkerumunnya orang meskipun sudah ada himbauan dari pemerintah untuk menjaga jarak, yaitu social distancing dan physical distancing. 

Narasi lebih banyak dari aksi. 

Sebenarnya kalau budaya lisan diarahkan ke berbicara dalam bahasa Inggris, bisa dipastikan kita, warga +62 akan lebih unggul dibanding warga dari negara-negara tetangga.

Sayangnya, kebanyakan warga berbicara dalam bahasa Indonesia dan daerah. Kalau membicarakan hal yang positif sih tidak masalah. Ini kebanyakan membicarakan gosip dan kejelekan orang lain. 

Alangkah eloknya kalau melatih berbicara dalam bahasa Inggris, supaya mahir cas-cis-cus seperti Harry Kane.

Mungkin Anda bertanya, "Bagaimana bisa berbicara dalam bahasa Inggris kalau tidak ada orang bule yang diajak bicara?"

No friend, no problem. Meskipun tidak ada teman untuk dijadikan lawan bicara dalam bahasa Inggris, tidak masalah, karena Anda bisa bicara sendiri di rumah di saat pandemi ini. Di dalam kamar terkunci, Anda bisa berlatih berbicara dalam bahasa Inggris. 

Bagaimana cara untuk melatih berbicara dalam bahasa Inggris di kamar?

Bisa Anda baca tulisan saya sebelumnya dengan mengeklik link di bawah ini. 

Baca juga : 3 Jurus Sakti Cas-Cis-Cus Bahasa Inggris di Saat Pandemi

Berlatihlah berbicara dalam bahasa Inggris dengan anggota keluarga; dan di kamar terkunci kalau Anda ingin privasi seperti anak kos yang tidak bisa mudik karena aturan PSBB atau karena tidak mau mengganggu orang lain. 

Dengan berlatih berbicara dalam bahasa Inggris sebanyak-banyaknya, Anda akan membuat teman-teman tercengang sewaktu bertemu kembali sesudah pandemi covid-19 musnah dari muka bumi, karena kemampuan Anda sangatlah jauh di atas rata-rata, berkat kegigihan dalam belajar berbicara dalam bahasa Inggris. 

3. Banyak membaca dan menambah kosa kata bahasa Inggris 

Budaya lisan menggurita, budaya baca jeblok.

Bagaimana bisa berbicara dalam bahasa Inggris kalau tidak membaca dan tidak mempunyai banyak kosa kata bahasa Inggris?

Yang ada malah komentar, "Hah, apa? Coba tolong ulangi lagi." 

Makanya dalam hal ini, membaca menjadi kunci penting berikutnya setelah mendengar dan berbicara. Membaca literatur berbahasa Inggris dan juga artikel-artikel berbahasa Inggris di blog akan menambah kosa kata bahasa Inggris pada diri Anda.

Anda juga bisa menambah kosa kata bahasa Inggris dengan secara pro aktif menghafal beberapa kata baru setiap hari atau setiap minggu beserta dengan artinya dalam bahasa Indonesia. Anda secara sadar menghafal sejumlah kata baru dalam bahasa Inggris, sehingga dengan begitu Anda mempunyai "tabungan" bank kata di otak Anda.

Selain berguna saat berbicara dalam bahasa Inggris, juga berguna untuk melakukan kunci berikut. 

4. Banyak menulis dalam bahasa Inggris

Nah, ini merupakan kunci pamungkas dari keseluruhan skill dalam menguasai bahasa Inggris. Mungkin sudah banyak yang bisa berbicara dalam bahasa Inggris, namun kalau ditanya tentang menulis, kebanyakan mundur teratur.

Saya pun tidak berani mengatakan kalau writing skill saya sudah mumpuni. Saya masih terus mengasah kemampuan menulis dalam bahasa Inggris. 

Untuk permulaan, Anda bisa mencoba menulis puisi. Kalau sudah mulai mahir, Anda bisa menulis yang sedikit lebih panjang, seperti cerpen. Kemudian kalau sudah lebih mahir, Anda meningkatkan kapasitas diri dengan menulis artikel, karya ilmiah, atau yang lainnya. 

Perbanyak latihan menulis, karena practice makes perfect. Tulis puisi, cerpen, artikel, dan lain-lain, kemudian tayangkan di blog, semisal Kompasiana, sebagai contoh. Dengan begitu, tulisan-tulisan Anda bisa bermanfaat buat sesama. 

5. Ulangi terus-menerus nomor satu sampai empat di atas

Ulangi.

Ini adalah kunci yang paling, paling pamungkas. 

Ya, Anda ulangi terus-menerus kunci satu sampai empat di atas. Jangan pernah berhenti. Jangan pernah merasa puas pada kemampuan diri, karena sekali Anda puas, Anda akan berhenti belajar, Anda akan berhenti berkembang. 

Seperti kata almarhum Steve Jobs, pendiri Apple Inc., kita seharusnya tetap menjaga filosofi "Stay Hungry. Stay Foolish."

Maksudnya adalah kita harus tetap merasa lapar akan ilmu pengetahuan, kita harus tetap merasa "bodoh", sehingga kita akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan ketrampilan diri tanpa memedulikan berapa usia kita yang sebenarnya. 

Ulangi berulang-ulang tanpa henti kunci pertama sampai keempat, karena yang namanya ilmu pengetahuan dan ketrampilan tidak berujung, tidak ada akhirnya. 

* * *

Demikianlah 5 kunci yang harus Anda miliki kalau ingin mahir berbahasa Inggris. Seandainya Anda memiliki kelima kunci ini, niscaya bahasa Inggris bukan hal yang terlalu sukar bagi Anda. Bukan hanya untuk belajar bahasa Inggris. 5 kunci ini bisa juga digunakan untuk belajar bahasa asing lainnya. 

Kiranya tulisan ini bermanfaat bagi Anda semua. Manfaatkan waktu sebaik mungkin di tengah pandemi saat ini untuk meningkatkan kualitas diri. Salah satunya yaitu ketrampilan berbahasa Inggris.

Dengan begitu, Anda, apapun profesinya, bisa meraih masa depan yang lebih cerah di kemudian hari, karena tidak hanya dalam lingkup Indonesia, tapi Anda juga bisa berkiprah, memberi manfaat pada dunia, karena Anda bisa berbahasa Inggris dengan baik. 

"5 kunci wajib, membuka kesempatan diri ke dalam dunia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun