Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

3 Hal Keren Ini yang Bikin Saya Makin Cintrong sama Kompasiana

10 November 2019   23:53 Diperbarui: 10 November 2019   23:53 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Kompasiana

Saya mengenal Kompasiana sudah cukup lama, namun saya membuat akun di mari beberapa tahun sesudahnya.

Waktu di awal, saya suka membaca artikel humor. Perlu refreshing setelah bekerja seharian plus tiga jam mengajar les waktu malam. 

Seiring waktu berjalan, saya juga membaca artikel-artikel lain. Sangat menarik melihat isi tulisan dari "warga biasa" yang bisa menulis ciamik. Namun, waktu itu saya belum tergerak untuk ikut berpartisipasi menulis di blog ini. 

"Apalah saya ini."

Itulah yang menjadi keraguan saya. Saya tidak merasa pede untuk menulis di Kompasiana saat itu. Alasan "Apalah saya ini" adalah penggambaran kemampuan menulis saya yang masih rendah saat itu (sekarang pun saya merasa masih "belum apa-apa". Masih terus belajar ^_^.).

Sampai suatu ketika, tahun 2016, saya menulis artikel perdana dengan judul Belajar dari Ironman. Meskipun tidak ada vote dan komentar, namun saya senang dengan label Pilihan yang menunjukkan kalau Kompasiana sangat mengapresiasi tulisan yang saya pikir "belum apa-apa", ternyata mendapat titel yang jauh di luar ekspektasi saya yang sebenarnya tidak berpikir bahwa tulisan pertama akan mempunyai nilai tambah. 

Screenshot Artikel Perdana
Screenshot Artikel Perdana

Satu lagi artikel yang saya tulis. Tidak ada label apa pun. Apakah saya kecewa? Tentu saja tidak. Sama saja dengan pengalaman mengajar, awal selalu "tertatih-tatih", namun lambat laun mengajar menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Terasa lebih ringan dilakukan, karena dilakukan berulang-ulang. Tidak seperti di awal mula mengajar yang terasa "berat".

No label, no problem. 

Di tahun 2017, tidak ada satu pun artikel yang saya hasilkan. Kesibukan mengajar dan berbisnis online membuat saya "vakum" dari "dunia persilatan kata" di Kompasiana. 

Entah, apa yang membuat saya kembali ke Kompasiana pada tahun 2018, dan sedikit demi sedikit menelurkan karya. Namun boleh dikata, tahun 2019 inilah yang merupakan tahun paling produktif selama 'ngompasiana'. 

Meskipun baru aktif menulis dalam kurang lebih dua tahun terakhir, namun saya merasakan manfaat yang sangat luar biasa yang saya dapatkan dari Kompasiana. 

Menimbang #11TahunKompasiana, ibarat anak usia dini yang sangat luar biasa. Normalnya, berjalan dan berlari dalam jarak pendek, namun melihat pencapaian, dengan anggota yaitu kompasianer yang mencapai 355.000 (menurut statistik Kompasiana per Desember 2017. Mungkin saat ini sudah mencapai 500 ribu lebih), tentu saja sudah sangat wow.

Banyak sekali sebenarnya hal keren yang saya temui dari Kompasiana, namun di sini, saya hanya akan menyebutkan 3 hal keren yang bikin saya makin cintrong sama Kompasiana.

Karena 3 hal keren ini yang membuat saya tetap bertahan di mari. 

Hal keren #1 - Log in dan akses yang lebih mudah dibanding sebelumnya

Inilah yang membuat saya tetap berkunjung dan betah di Kompasiana. Log in yang mudah dan akses cepat, sehingga tidak perlu lama menunggu menuangkan isi pikiran ke Kompasiana. 

Dulu di tahun-tahun sebelumnya, memang ada sedikit kendala berkaitan dengan beberapa kali gagal log in dan akses yang kurang lancar, sampai-sampai saya sempat ingin berhenti menulis di Kompasiana. 

Tapi itu dulu. 

Sekarang, sudah tidak ada kendala lagi dalam log in dan dalam mengakses. Lancar jaya. Salut sama pengelola K yang sudah mengatasi masalah ini. Saya pun jadi tidak punya alasan "kagak menulis karena K lagi main tenis". Lha, kalau pun lagi main tenis, masih tetap bisa diakses kok. Apalagi kalau dalam kondisi biasa. Jelas wuuuz. Jos gandos pokoknya ^_^.

Hal keren #2 - Bisa nulis kapan saja dan dimana saja

Ini juga membuat saya bisa menulis kapan saja dan di mana saja. 

Saat saya mulai menulis artikel ini, saya sedang berada di luar kota, karena ada urusan keluarga. Nah, dengan adanya smartphone, memudahkan untuk menayangkan tulisan ke Kompasiana. 

Memang, saya juga bisa menayangkan tulisan ke blog pribadi lewat smartphone, namun selain log in yang agak susah, juga tampilan dashboard yang kurang user friendly. Berbeda dengan kompasiana. Selain log in yang mudah seperti yang disebutkan sebelumnya di hal keren #1, dashboard Kompasiana juga simple. Mudah digunakan dan anti ribet. Menulis jadi menyenangkan. 

Hal keren #3 - Keakraban antar kompasianer yang tidak pernah saya temukan di platform lain

Ini yang juga membuat saya betah di mari. Ada apresiasi dari beberapa kompasianer atas tulisan-tulisan saya. Berbeda dengan platform-platform lain, di sini, saya merasakan kebersamaan untuk sama-sama berkarya, menelurkan karya-karya yang bermanfaat untuk masyarakat luas. 

Memang, ada juga beberapa kompasianer yang tidak suka membaca tulisan-tulisan saya. Tentu saja, saya sadari, saya tak bisa menyenangkan semua orang. Selama melakukan yang benar, saya tidak peduli apa kata haters. Saya fokus pada lovers, teman-teman yang menyukai, mendukung, dan mengapresiasi karya-karya saya. 

Saling berkunjung, saling menghargai karya rekan kompasianer, saling menguatkan, saling memberi dorongan semangat di saat teman sedang tak bersemangat menulis, dan masih banyak hal positif lainnya. 

Saya terkadang merasa bersalah karena kesibukan bekerja, sehingga jarang berkunjung ke laman sobat-sobat kompasianer. Meskipun begitu, atensi mereka tetap ada pada saya.

Dorongan mereka, dukungan mereka supaya saya tetap menulis di mari, sungguh merupakan penyemangat bagi saya yang bikin saya makin cintrong sama Kompasiana dan membaca karya-karya tulis sobat kompasianer yang aduhai. 

Akhir kata, selamat ulang tahun, Kompasiana. Kamu memang #BeyondBlogging. Melampaui blogging. Tak pernah saya sangka, blog bisa menjadi semenarik ini melebihi anggapan saya sebelumnya. Dari sekedar menulis, K sudah 'menerobos' batas-batas wilayah, bahkan negara. 

Mengenal beberapa kompasianer di Indonesia dan di negara-negara lain. 

Mengetahui bahwa banyak manfaat yang bisa didapat dari menulis di K. 

Menikmati kekayaan buah pikiran dari "manusia-manusia hebat" berpredikat Kompasianer. 

Bisa panjang cerita kalau diutarakan semua di sini ^_^.

Yang jelas, karena 3 hal keren dan seabrek hal awesome yang Kompasiana punya yang tak bisa disebutkan semua, bikin saya makin cintrong sama Kompasiana.

"Kalau cintrong udah di hati, mata pun tak bisa berpaling ke lain arah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun