Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Rindu Pacar? Di-lagu-in Aja

21 Oktober 2019   13:16 Diperbarui: 21 Oktober 2019   13:28 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: quotesfrenzy.com

Daripada video-video karyamu hanya sekadar numpuk di harddisk laptopmu dan laptop doi, kenapa tidak diunggah ke media sosial, seperti Youtube, misalnya?

Dengan begitu, orang lain juga ikut merasa terhibur atau tersentuh waktu menontonnya, atau mungkin bisa termotivasi dengan nyanyian kamu atau permainan gitar kamu yang 'ehem-ehem' ^_^. 

Kalau dapat penghasilan dari iklan di adsense youtube? Itu sih syukur. Bonus. Kalau ada yang endorse? Ya, berarti rejeki. Kalau cocok, ya diambil. Lumayan. Nambah pendapatan ^_^.

3. Siapa tau ada produser yang tertarik dan ngajak rekaman

Nah, selain bisa menyenangkan doi dan bermanfaat bagi sesama, video kamu di medsos, seperti di facebook, twitter, instagram, atau youtube menjadi semacam portofolio, album karya kamu yang bisa jadi dilirik oleh produser musik. 

Siapa tau, kemampuanmu dalam bernyanyi; memainkan alat musik seperti gitar, piano, biola, atau yang lainnya; layak dijadiin karya yang mumpuni di blantika musik Indonesia, bahkan mungkin dunia. 

Takut ada komentar miring dari para netizen tentang kemampuan kamu yang menurut mereka belum seberapa, tapi sudah berani pamer, unjuk kemampuan semenjana? 

Kalau pun ada komentar negatif, saran saya, cuekin aja. Toh kamu tidak kenal siapa yang sirik dan nyinyir tadi. Untuk apa pusing ngurusin orang yang tak suka dengan nyanyian atau permainan gitarmu? Percuma. Buang-buang waktu. Lebih baik fokus ke lovers daripada haters.

Tidak ada yang menonton video nyanyi atau permainan alat musikmu? Ya, tidak apa. Cepat atau lambat, akan ada yang menonton dan memberi apresiasi. 

Kebanyakan youtuber yang sukses saat ini juga di awalnya sangat minim penonton dan apresiasi. Mereka tidak ujug-ujug langsung sukses dan diajak rekaman oleh produser musik. Mereka konsisten membuat karya, meskipun mungkin minim apresiasi di awal dan dengan peralatan sekadarnya. Namun karena konsistensi dan kecintaan akan musik maka membuahkan ketekunan, yang pada akhirnya ada hasil yang tercapai. 

* * *

Nah, jadi daripada galau, rindu pacar, tiga hal di atas bisa menjadi pertimbangan atas kangenmu pada sang doi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun