Padahal, dulunya saya menganggap orang-orang yang bergelut di bidang olahraga panjat tebing ini seperti buang-buang waktu saja.
Di kampus saya dulu ada dinding panjat tebing, dan saya menatap dengan ngeri melihat beberapa mahasiswa pemberani yang naik memanjat dengan perlengkapan ala kadarnya.
Saya bertanya-tanya dalam hati apakah ada manfaatnya menekuni hobi panjat tebing.
Ternyata di Asian Games 2018, pertanyaan saya itu terjawab.
Asal menekuni hal yang positif, pasti akan ada hasil yang baik.
Bagaimana setelah Asian Games?
Dipuja-puji, namun setelahnya dilupakan.
Kebanyakan hal itu terjadi di dunia ini, bukan hanya di Indonesia.
Apalagi untuk olahraga sport climbing yang notabene tidak sepopuler bulutangkis atau sepakbola di negara kita ini.
Hari ini adalah hari terakhir Asian Games. Mungkin olahraga panjat tebing ini melampaui target dari KONI, namun tetap harus membumi. Jangan lupa, atlet-atlet dari negara lain sudah mengintai untuk merebut posisi terbaik di kemudian hari.
Evaluasi perlu dilakukan.
Saya menyimpulkan sedikitnya ada tiga hal yang patut menjadi perhatian pemerintah sehingga olahraga sport climbing bisa tetap berjaya, tidak hanya di tingkat Asia, namun sampai level dunia semisal di kejuaraan dunia atau Olimpiade.