Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Mengasah Literasi Bahasa dengan Menulis

13 Oktober 2023   07:10 Diperbarui: 13 Oktober 2023   17:43 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Canva via Kompas

Pengalaman pribadi saja bahwa saya bukan orang yang expert dalam bidang Bahasa Indonesia. Saya bukan lulusan jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Justru saya lulusan Bahasa dan Seni, program study Bahasa Inggris. Dari mana kemampuan tata bahasa untuk modal menulis? Kemampuan dasar menulis yang saya dapat dari sekolah SD hingga SMA itulah modal saya, kemudian seiring praktik menulis, sekalian belajar secara otodidak tata bahasa Indonesia yang benar.

Ini artinya bahwa aktivitas menulis mampu memperdalam kemampuan bertata bahasa. Imbasnya adalah kemampuan literasi bahasa semakin terasah.

Mengembangkan kemampuan verbal

Kemampuan verbal telah dimiliki orang setiap orang yang mampu berbicara baik lisan maupun tulisan dalam suatu bahasa. Kemampuan verbal sendiri berarti kemampuan seseorang dalam hal memahami kosa kata dan analogi verbal.

Dengan menuliskan apa-apa yang terinspirasi dari apa yang telah dibaca, dilihat, didengar dan dirasakan, maka kemampuan olah kata itu semakin berkembang. Saat aktivitas menulis dilaksanakan, maka kemampuan verbal ini diasah lebih tajam lagi.

Saat menulis, perbendaharaan kata akan semakin banyak. Biasanya penulis suka menyematkan kosa kata baru dalam tulisannya. Kosa kata yang sebelumnya belum pernah digunakan, akan dicoba-coba untuk digunakan dalam penulisan.

Mulai menulis

Untuk teman-teman yang baru mau memulai menulis. Mungkin merasa bingung untuk memulai dan akan dikemanakan tulisan-tulisan tersebut. Saya memiliki beberapa rekomendasi sesuai dengan pengalaman pribadi saja atau dari teman-teman sesama penulis amatir seperti saya.

Pertama, coba bergabung dengan komunitas yang berbasis mendalami ilmu kepenulisan. Pastikan juga komunitas itu memiliki kredibilitas yang mumpuni. 

Di Kompasiana ini contohnya, begitu banyak komunitas yang dapat dimanfaatkan untuk mengasah literasi bahasa.

Beberapa manfaat berada di dalam komunitas adalah:

  1. Mewadahi minat menulis.
  2. Relasi yang sefrekuensi
  3. Kelas menulis
  4. Berkesempatan publish

Kedua, menulis di platform daring. Sebenarnya sudah diketahui secara meluas, begitu marak platform daring yang dapat dijadikan wadah untuk menuangkan karya tulis. Tetapi saya memilih Kompasiana untuk menjadi wadah menayangkan hasil tulisan saya. Teman-teman dapat mencoba platform novel daring, blogging sepeti ini, atau menulis sesederhana di sosial media pribadi.

Ketiga, menulis buku. Menulis buku mungkin aktivitas yang paling membutuhkan waktu panjang. Menulis buku butuh konsistensi menulis yang tinggi untuk mewujudkan tercetaknya sebuah buku yang layak diakui kualitasnya. Berikut beberapa langkah untuk menerbitkan buku:

  1. Tabungan naskah (rutin menulis)
  2. Editing/sunting
  3. Mencari penerbit terpercaya

Demikian ulasan terkait mengasah kemampuan literasi bahasa dengan cara menulis. Semoga selalu  semangat menulis demi menebar manfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun