Mohon tunggu...
Halim Pratama
Halim Pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa yang saling mengingatkan

sebagai makhluk sosial, mari kita saling mengingatkan dan menjaga toleransi antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Waspada, ASN Rawan Terpapar Radikalisme

3 Juli 2022   04:31 Diperbarui: 3 Juli 2022   06:23 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tolak Radikalisme dan Terorisme - merdeka.com

Banyak yang tidak menyangka, apa bener seorang aparatur sipili negara atau pegawai negeri sipil, bisa terpapar virus radikalisme. faktanya. tidak sedikit yang menyebutkan bahwa ada ASN yang terlibat jaringan kelompok radikal. 

Bahkan ada kementerian PAN RB pernah menyatakan pada awal 2022 silam, tiap bulan memberikan sanksi berupa non job bagi ASN yang terlibat radikalisme. Sedangkan jika terbukti terlibat jaringan terorisme, langsung diberikan sanksi berupa pemecatan.

Pertanyaannya, kenapa hal ini bisa terjadi? Bukankah ASN secara latara belakang pendidikan lebih bagus? Bukankah ASN juga punya literasi yang lebih baik dibandingkan masyarakat biasa? Memang banyak faktor yang menyebabkan oknum ASN ini terpapar radikalisme, atau terlibat jaringan terorisme.

Banyak diantara masyarakat yang terpapar radikalisme, karena pengaruh radikalsime di media sosial. Tidak sedikit oknum masyarakat yang menyebarkan paham radikalisme melalui media sosial. 

Meski pemerintah berkali-kali melakukan pemblokiran situs yang mengandung konten radikalisme, kenyataannya masih saja oknum tersebut membuat situs baru. Dan hal ini pula yang bisa menjadi celah, bagi masyarakat yang ingin mempelajari agama, justru terjebak dalam situs radikal tersebut. Karena situs radikal tersebut umumnya membungkusnya dengan menggunakan sentimen keagamaan.

Faktor lain yang berpotensi membuat oknum ASN terpapar radikalisme adalah maraknya masjid di kementerian / lembaga, yang disusupi paham radikalisme oleh oknum tertentu. 

Pada 2018 lalu, badan intelijen negara (BIN) pernah menyebutkan ada 41 masjid di lingkungan kementerian / lembaga yang terpapar radikalisme. BNPT pun beberapa waktu lalu juga pernah mengingatkan hal yang sama. Ini artinya potensi radikalisme masuk ke masjid kementerian masih terbuka lebar.

Lalu, apa yang menyebabkan masjid tersebut bisa berpotensi terpapar radikalisme? Salah satu kemungkinannya adalah salah mengundang penceramah dari luar masuk ke dalam masjid. 

Saat ini ada juga oknum penceraramah yang terpapar virus radikalisme. Apalagi masjid kementerian biasanya lebih bersifat tertutup untuk para ASN, bukan untuk masyarakat umum. Kondisi inilah yang dimanfaatkan oleh kelompok pengusung paham khilafah atau radkalisme.

Namun, ketika ada pihak yang memunculkan fakta ini, atau sekedar mengingatkan agar lebih berhati-hati, seringkali dianggap bagian dari islamofobia. Dianggap anti Islam, kriminalisasi ulama dan lain sebagainya. 

Pada titik inilah masyarakat juga harus jeli, dan membaca informasi yang mereka sebar secara utuh. Mereka seringkali mendistorsi istilah keagamaan, agar masyarakat salah dalam memahami nilai-nilai keagamaan. Mari saling menguatkan literasi, belajar agama secara benar dan bisa melihat konteksnya. Belajar agama pada orang yang tepat. yang benar-benar paham agama. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun