Mohon tunggu...
halimi zuhdy
halimi zuhdy Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengantar Buku Antologi Puisi: Tak Seindah Puisi

31 Maret 2017   13:06 Diperbarui: 1 April 2017   06:33 5998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menujutempattenang,walaukeringatmembasahi (Puisi Pencarian)

Tentang rahasia cinta, cukuplah diam yang memaknai

Sungguh telah kugantungkan sepenuhnya di atas atap bumi

Mengharap dari penguasanya sebuah perhatian

Dan kepasrahan bagi pengharap menjadi keharusan  (Puisi Ungkapan Cinta Padamu)

Puisi di atas, yang berjudul  Pencariandan Ungkapan Cinta Padamubagaimana ia menyepi, menepi, berdiam, tak ada kebisingan dalam hidup, adalah ungkapan kejujuran sang penyair, untuk menguak rahasia-rahasia keindahan  hening dan bening dalam hidup. Puisi, selalu hadir menguak realita yang tersebunyi, dari kedalam hati, yang kadang tak diuangkap pada setiap orang, kecuali pada orang-orang tertentu, itu pun “kalau”. Sepi, bahasa yang paling nyamanuntuk menulis puisi, sepi selalu menjadi karya dalam baris-baris puisi, seperti puisi Sepiku

sepi

angin malam lepas membawa semua kenangan

setiap kata yang terucap seperti tak bermakna

bisikan bisikan kerinduan semakin bergemuruh (PuisiSepiku)

     Antologi puisi yang ditulis bersama, memunculkan banyak karakter, walau berangkat dari tema yang sama, tapi kesamaannya adalah perbedaan, itulah yang saya tangkap dari antologi puisi ini. Kesamaan dan perbedaannya adalah romantisme dari antologi ini, seperti “rindu” dalam bait-bait beberapa penyair, memiliki rasa dan prasa sendiri, walau ungkapannya kadang berselingkuh dengan ungkapan yang lain, mungkin karena ada kesamaan rasa di atap yang sama. Seperti puisi; Rasa, MalamTerhenti, Kehilangan, Secangkir Kenangan, Sepiku, Cemburu, Ramadan Karim, Jajaran Patah Hati,danIni Cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun