Bekerja sebagai wartawan online di sebuah perusahaan media besar memberikan saya pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana autokrasi dalam korporasi dapat diterapkan, terutama di industri media.
Konsep ini mengacu pada pengambilan keputusan yang terpusat, di mana pemimpin tertinggi atau kelompok kecil mengambil kebijakan besar yang memengaruhi seluruh operasional perusahaan. Meskipun sering dipandang sebagai model kepemimpinan yang otoriter, saya menemukan banyak sisi positif dari sistem ini, terutama dalam hal efisiensi, konsistensi, dan visi yang jelas.
Pada Senin kemarin dalam mata kuliah Manajemen Korporasi dan Public Relation yang saya ambil bersama Dosen Mas Sulhan, saya belajar tentang konsep autokrasi korporasi. Secara sederhana, autokrasi dalam konteks perusahaan adalah sebuah model kepemimpinan di mana keputusan besar dan kebijakan utama ditentukan oleh satu individu atau sekelompok kecil orang yang memiliki kekuasaan penuh atas arah perusahaan.
Dalam sistem ini, pengambilan keputusan sangat terpusat pada pemimpin atau tim eksekutif yang paling atas. Mereka memegang kontrol penuh terhadap operasi, strategi, dan kebijakan perusahaan, sementara partisipasi dari pihak lain di dalam organisasi, seperti manajer menengah atau karyawan biasa, sering kali sangat terbatas.
Keuntungan utama dari model ini adalah kecepatan pengambilan keputusan. Karena keputusan tidak perlu melewati banyak tingkat hierarki, perusahaan dapat bergerak lebih cepat, terutama dalam situasi yang memerlukan respons yang sigap. Visi yang jelas juga lebih mudah dipertahankan, karena semua keputusan berlandaskan pada satu pandangan strategis dari pemimpin.
Namun, meskipun demikian, model ini sering kali dikritik karena dapat mengurangi kreativitas dan partisipasi karyawan, serta menghambat inovasi di tingkat bawah. Meskipun begitu, saya menemukan beberapa aspek positif dari konsep ini dalam pengalaman saya di dunia media.
Autokrasi Korporasi di Dunia Media
Dalam pengalaman saya pernah bekerja sebagai reporter online, keputusan editorial dan arah konten sering kali datang dari manajemen tingkat atas. Setiap minggu, kami mengikuti rapat evaluasi untuk meningkatkan page view dengan strategi konten yang sudah ditetapkan.
Tapi biasanya sebelum rapat ini, ada rapat koordinasi antara koordinator portal dan tim pusat, di mana strategi besar dan tema konten ditentukan oleh pihak puncak perusahaan. Keputusan tentang topik utama dan arah konten selalu datang dari manajemen pusat, sementara kami di tingkat bawah hanya melaksanakan arahan tersebut sembari memainkan kreativitas dan ide menulis yang lain.
Meskipun ini tampak terpusat, sistem ini memungkinkan perusahaan bergerak lebih cepat dan terorganisir, dengan kejelasan tujuan yang jelas dari atas. Kami bisa fokus pada pekerjaan, karena keputusan sudah ditetapkan dan tidak perlu melalui proses panjang.