Mohon tunggu...
HAJRIADI IKOM
HAJRIADI IKOM Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

KULIAH DI UIN SUNAN KALIJAGA ANGKATAN 2013 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI NIM 13730072

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hikmat Kamal, Cintai Profesimu Lakukan yang Terbaik

1 Januari 2014   13:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:16 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sosok Hikmat Kamal lahir di Majalengka tepatnya pada 15 November 1989, ia adalah salah satu alumni Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2008, sekarang ia berprofesi sebagai penyiar radio BPMPR Radio edukasi sekaligus berprofesi sebagai public relation devisi synergy Media moviebox Yogyakarta. Sejak ia kuliah tahun 2008 ia sudah mulai mengikuti komunitas ini dan mulai professional kerjanya mulai tahun 2011.

Selama ia bekerja pastinya beberapa karya harus di hasilkan karena sebagai tuntutan pekerjaan, sebagai modal kreatifitas, sedangakan sebagai seorang penyiar pastinya menjalankan program siaran, dan di tuntut untuk terus berkembang kualitas program siarannya.

Sedangkan dengan profesinya yang kedua yaitu sebagai PR, menurutnya menjadi seorang Public Relation otomatis harus berkewajiban unuk menjalin kerja sama dan promosi dengan perusahaan mulai dari menjalin kerja sama dengan beberapa radio di Yogyakarta dan membuat model promo seperti video, magazine dan spot. Harus ada sebuah kesabaran pastinya menekuni profesi ini.

Sejak awal ia bekerja rata-rata ia dapatkan hanya freelance namun sekarang sejak ia sudah menjadi professional kerja penghasilannya bisa mencapai UMR lebih.

Sejak ia kuliah sudah ikut berbagai komunitas-komuitas yang menunjang jurusannya seperti komunitas radio kampus, hingga komunitas Public Relation, hingga sekarang berdasarkan pengalaman yang ada ia bisa di terima menjadi pegawai PR dan pernyiar radio yang professional. Sebagai seorang penyiar radio dan PR, ia di tuntut untuk menjadi memiliki keterampilan seperti komunikatif, kreatif, ide, komitmen, attitude, dan prosfek, menjadi seorang profesi ini harus bisa menjaga nama baik lembaga atau perusahaan, agar pencitraan di masyarakat tetap baik dan terakui. Menurutnya, cara mendapatkan keterampilan seperti ini tidak begitu sulit, banyak media yang dapat di andalkan, intinya kita mau belajar sungguh-sungguh dan disiplin pastinya.

Selama ia bekerja, pastinya suka duka dalam hidup, mulai dari yang bikin semangat, sampai yang bikin bosen, tentunya dalam profesi ini hal yang menyenangkan ketika kita bertemu banyak orang, ia disini mulai kerja sejak masih kuliah semester lima dan pastinya ada kebanggan tersendiri dan orang tua, bisa meringankan beban biaya dari orang tua karena sudah mempunyai penghasilan sendiri dan disini menjadi sebuah tantangan tersendiri, dan hal yang membosankandan tidak menyenangkan ketika aktivitas di media yang terlalu padat jarang ada liburnya kalau ada hubungannya sama media siap libur terbatas misal, hari libur nasional atau weekend tetap masuk, ungkapnya.

Cara mengatasi hal tersebut ia harus berpacu pada komitmen awal harus ikhlas dalam menghadapi semua tantangan pekerjaan, selama kita ikhlas menjalaninya pastinya sebuah kegiatan pun akan lebih ringan pastinya,sebagai menjadi seseorang yang memiliki dua profesi pastinya manajemen waktu kerja harus tetap bagus.

Dalam profesi ini menurutnya, ditutut untuk memiliki karakter yang peka terhadap situasi, harus peka terhadap fenomena social, media, semuanya, karena ide kratifitas bisa keluar dan muncul. Untuk menunjang karakter seperti ini salah satunya adalah menjadi pendengar yang baik.

Seiring perubahan zaman pastinya sebuah profesi memiliki tantangan tersendiri, seperti profesi yang ia jalani sekarang, yang pastinya prosfek kedepannya ia harus masih terus belajar untuk meningkatkan kulatias pribadi, modal yang sudah punya terus di kembangakan dan tidak puas dengan ilmu yang lama, terus mencari modal ilmu yang baru, karena hidup terus berjalan, jadi pembekalan ilmu saya harus cukup, ungkapnya.

Menurutnya, sebuah isu tentang AFTA, saat ini ia belum faham apa pengaruhnya dengan profesi yang ia jalani sekarang. Tapi jika suatu saat hal ini memang berpengaruh terhadap profesi yang saya jalani sekarang, pastinya saya akan bersikap tegas, dan mengambil dan mencari pemecahan permasalahan serta mencari solusi terbaik berdasarkan pengalaman yang saya punya, pertimbangakan baik dan buruknya juga, ungkapnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun