Apakah betul Al-Qur'an itu menjiplak Al-Kitab hingga 80% ?
Tidak, pernyataan bahwa Al-Qur'an menjiplak Al-Kitab (Injil atau Taurat) hingga 80% tidak benar dan sangat menyesatkan. Klaim semacam ini seringkali berasal dari sudut pandang polemis atau orientalis yang melihat kemiripan dalam tema atau cerita, lalu menyimpulkan secara gegabah bahwa Al-Qur'an menjiplak.
Berikut penjelasannya:
1. Kemiripan tema tidak sama dengan menjiplak
Al-Qur'an memang memuat banyak kisah yang juga ditemukan dalam Taurat dan Injil, seperti kisah Nabi Musa, Ibrahim, Nuh, dan Isa (Yesus). Namun cara penyampaian, fokus pesan, dan kedalaman makna sangat berbeda. Dalam Al-Qur'an, kisah-kisah itu digunakan untuk memberi pelajaran moral, spiritual, dan teologis, bukan semata-mata sebagai cerita sejarah.
2. Al-Qur'an adalah wahyu yang independen
Dalam keyakinan Islam, Al-Qur'an adalah wahyu langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW, bukan hasil bacaan atau salinan dari kitab sebelumnya. Bahkan dalam banyak ayat, Al-Qur'an mengoreksi kesalahan atau penyimpangan dalam kitab-kitab sebelumnya.
3. Al-Qur'an menegaskan keberlanjutan risalah, bukan peniruan
Al-Qur'an tidak mengklaim sebagai sesuatu yang sepenuhnya baru, tapi sebagai penyempurna dan penguat wahyu-wahyu sebelumnya yang telah diturunkan kepada para nabi. Ini disebut sebagai tashdiq dan muhayminan 'alayh (QS Al-Ma'idah: 48).
4. Banyak bagian Al-Qur'an yang tidak ada dalam Al-Kitab
Ada banyak ajaran dalam Al-Qur'an yang tidak ada dalam Injil maupun Taurat, baik tentang ibadah, muamalah, hukum sosial, hingga petunjuk moral yang khas dan berbeda.
Kalau kamu ingin, saya bisa bantu bandingkan satu kisah yang sama dalam Al-Qur'an dan Al-Kitab agar terlihat jelas perbedaannya. Mau dicoba?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI