Meskipun sekarang kita hidup di era informasi dengan akses luas ke ilmu pengetahuan, ada beberapa alasan mengapa teori bumi datar masih bisa dipercaya oleh sebagian orang:
Efek Media Sosial dan Algoritma
- Platform seperti YouTube, TikTok, dan Facebook menggunakan algoritma yang merekomendasikan konten berdasarkan minat pengguna.
- Jika seseorang menonton satu video bumi datar, mereka akan direkomendasikan lebih banyak video serupa, sehingga terjebak dalam "echo chamber" (lingkaran informasi tertutup).
Skeptisisme terhadap Ilmu Pengetahuan dan Pemerintah
- Banyak orang tidak percaya kepada pemerintah dan lembaga ilmiah seperti NASA, karena menganggap ada "agenda tersembunyi."
- Teori konspirasi lain seperti "pendaratan di bulan palsu" atau "chemtrails" sering berhubungan dengan kepercayaan bumi datar.
-
Kesalahpahaman Ilmu Pengetahuan
- Beberapa orang tidak memahami konsep gravitasi, lengkungan bumi, atau perspektif visual sehingga mereka merasa lebih "masuk akal" jika bumi itu datar.
- Misalnya, mereka bertanya, "Kalau bumi bulat, kenapa air laut tidak tumpah?" tanpa memahami gravitasi.
Keinginan untuk Merasa Lebih 'Tahu' Dibanding Orang Lain
- Beberapa pengikut teori konspirasi merasa bahwa mereka lebih pintar atau lebih tercerahkan dibandingkan orang awam.
- Mereka menganggap diri mereka sebagai "pejuang kebenaran" yang melawan kebohongan global.
Ketidaktahuan akan Bukti-Bukti Ilmiah yang Kuat
- Banyak yang tidak mengetahui atau menolak bukti ilmiah seperti foto bumi dari luar angkasa, eksperimen gravitasi, atau pengukuran kelengkungan bumi.
- Mereka lebih percaya eksperimen sederhana seperti melihat cakrawala dengan mata telanjang atau menggunakan drone.
3. Apakah Teori Ini Akan Hilang di Masa Depan?
Sulit untuk menghilangkan sepenuhnya teori bumi datar karena:
- Teori konspirasi selalu ada dan berkembang
- Selalu ada orang yang skeptis terhadap otoritas ilmiah
- Internet terus menjadi tempat berkembangnya teori ini
Namun, dengan semakin meningkatnya pendidikan sains dan informasi yang mudah diakses, jumlah pengikut teori ini kemungkinan akan semakin berkurang seiring waktu.
Kesimpulan
Meskipun era informasi sudah maju, teori bumi datar masih memiliki pengikut, baik di Indonesia maupun di negara lain. Penyebab utamanya adalah efek media sosial, ketidakpercayaan terhadap sains, dan kesalahpahaman konsep ilmiah. Teori ini kemungkinan tidak akan sepenuhnya hilang, tetapi bisa semakin berkurang dengan edukasi sains yang lebih baik.