Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Di Barat Gerakan Flat Earth (Bumi Datar) Cukup Populer Seperti Amerika Serikat, Inggris Dan Australia

30 Maret 2025   05:04 Diperbarui: 30 Maret 2025   06:19 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bumi Datar, planet Bumi Datar, penganut Bumi Datar.(SHUTTERSTOCK/AuntSpray) (kompas.com)

Sejak Kapan Teori Bumi Datar Ramai Dibicarakan?

Teori bumi datar sebenarnya sudah ada sejak zaman kuno, tetapi menjadi ramai dibicarakan kembali dalam beberapa periode sejarah, terutama di era modern karena internet dan media sosial. Berikut adalah perjalanan historisnya:

1. Zaman Kuno: Kepercayaan Umum

  • Sebelum ilmu astronomi berkembang, banyak peradaban kuno seperti Mesopotamia, Mesir, dan Yunani awal percaya bahwa bumi itu datar.
  • Bangsa Babilonia menggambarkan dunia sebagai cakram besar yang mengapung di lautan.
  • Dalam mitologi Nordik, bumi digambarkan sebagai piringan besar yang dikelilingi oleh lautan dan dijaga oleh ular raksasa (Jörmungandr).
  • Peradaban Hindu awal juga memiliki konsep serupa dengan bumi datar yang ditopang oleh gajah dan kura-kura raksasa.

2. Era Yunani dan Romawi: Bukti Bumi Bulat Muncul

  • Pythagoras (abad ke-6 SM) dan Aristoteles (abad ke-4 SM) mulai menyadari bahwa bumi itu bulat berdasarkan pengamatan bayangan bumi saat gerhana bulan dan perbedaan bintang yang terlihat dari berbagai lokasi.
  • Eratosthenes (abad ke-3 SM) berhasil mengukur keliling bumi dengan metode bayangan matahari.
  • Pada masa Kekaisaran Romawi, sebagian besar ilmuwan dan filsuf telah sepakat bahwa bumi itu bulat.

3. Abad Pertengahan: Mitos "Eropa Percaya Bumi Datar"

  • Sebenarnya, pada abad pertengahan, sebagian besar ilmuwan dan pemuka agama di Eropa sudah percaya bahwa bumi itu bulat.
  • Isidore of Seville (abad ke-7) masih menggambarkan bumi sebagai datar dalam peta dunia yang disebut T-O Map, tetapi ini lebih sebagai simbol religius daripada pandangan ilmiah.
  • Columbus (abad ke-15) tidak berlayar untuk membuktikan bumi bulat—pada saat itu sudah banyak yang tahu bumi bulat, hanya mereka tidak yakin seberapa besar ukurannya.

4. Abad ke-19: Bangkitnya Teori Bumi Datar Modern

  • Samuel Rowbotham (1816–1884), seorang penulis Inggris, menghidupkan kembali teori bumi datar melalui bukunya Zetetic Astronomy. Ia mengklaim bumi adalah cakram datar dengan kutub utara di tengah dan dikelilingi oleh dinding es raksasa (Antartika).
  • Setelah Rowbotham meninggal, komunitas "Flat Earth" terus berkembang di Inggris dan Amerika, dipimpin oleh tokoh seperti Lady Elizabeth Blount.

5. Abad ke-20: Meredupnya Teori Bumi Datar

  • Setelah misi luar angkasa NASA dan bukti foto bumi dari luar angkasa, teori bumi datar mulai kehilangan pengaruhnya.
  • Organisasi Flat Earth Society tetap ada, tetapi jumlah anggotanya sangat kecil dan dianggap sebagai kelompok eksentrik.

6. Abad ke-21: Bangkitnya Kembali karena Internet

  • Sejak tahun 2010-an, teori bumi datar kembali populer karena media sosial seperti YouTube, Facebook, dan TikTok.
  • Banyak orang mulai meragukan NASA dan teori ilmiah karena pengaruh teori konspirasi.
  • Tokoh-tokoh seperti rapper B.o.B, Kyrie Irving (pemain NBA), dan Logan Paul (YouTuber) ikut mempopulerkan teori ini.
  • Konferensi Flat Earth International Conference mulai diadakan di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris.

Kesimpulan

Meskipun ilmu pengetahuan modern telah membuktikan bumi bulat sejak zaman Yunani kuno, teori bumi datar masih muncul kembali di berbagai era, terutama ketika ada ketidakpercayaan terhadap otoritas ilmiah. Bangkitnya kembali teori ini di abad ke-21 sebagian besar disebabkan oleh internet dan teori konspirasi yang semakin berkembang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun