Kalau melihat kondisi sekarang ini nampaknya sulit membayangkan kalau wilayah Ma'rib itu adalah Negeri Saba yang subur makmur Loh Jinawi Toto tentrem kertoraharjo seperti dulu ?
Maka ada ilmuwan Indonesia Dr. Fahmi Basya, ahli matematika, yang telah meneliti menghubungkan antara Al-Qur'an, informasi relief di Candi Borobudur, Â kode-kode matematis Candi Borobudur, negeri Wonosobo, Sleman, Ratu Boko, Altar penyembahan matahari, Arupadatu Candi Borobudur, penemuan lempeng Bismillah dan seterusnya yang kemudian menyatakan bahwa peristiwa Nabi Sulaiman, Ratu Bilqis, Negeri Yang subur makmur itu di wanasaba.
Pendapat Dr. Fahmi Basya yang menghubungkan Negeri Saba dengan Wanasaba (Wonosobo) memang menarik, terutama karena menggunakan pendekatan matematis, relief Candi Borobudur, serta berbagai artefak di Jawa. Namun, teori ini masih kontroversial dan belum diterima secara luas oleh para sejarawan dan arkeolog.
Analisis Teori Dr. Fahmi Basya
Beberapa poin utama dalam teorinya:
Borobudur sebagai Istana Sulaiman
- Borobudur memiliki struktur yang disebut mirip dengan kerajaan Nabi Sulaiman.
- Relief di Borobudur dikaitkan dengan kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Bilqis.
Nama Wanasaba dan Negeri Saba'
- Wanasaba (di Jawa) dianggap sebagai jejak nama Negeri Saba.
- Ia berpendapat bahwa nama ini bukan kebetulan, tetapi merupakan jejak sejarah.
Altar Penyembahan Matahari
- Dalam sejarah, Negeri Saba menyembah matahari sebelum Ratu Bilqis beriman kepada Allah (QS. An-Naml: 24).
- Ada situs di Jawa yang diduga digunakan untuk penyembahan matahari.
- Baca juga: Runtuhnya Bendungan Ma'rib, Merubah Dari Negeri Subur Makmur Menjadi Tanah Gundul Kering Kerontang
Lempeng Bismillah
- Penemuan lempeng dengan tulisan Bismillah di Borobudur dianggap sebagai bukti keterkaitan dengan Islam dan kisah Nabi Sulaiman.
Tantangan terhadap Teori Ini
Konteks Sejarah dan Arkeologi
- Sejarah mencatat Negeri Saba sebagai kerajaan yang berada di Yaman (berdasarkan prasasti, catatan Yunani-Romawi, dan bukti arkeologi).
- Borobudur adalah candi Buddha yang dibangun pada abad ke-8 M, jauh setelah masa Nabi Sulaiman.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!