Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berjumpa Dengan Allah Adalah Kebahagiaan Tertinggi Dan Paripurna

19 Maret 2025   08:50 Diperbarui: 19 Maret 2025   08:50 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi situasi kesibukan beribadah di sekitar Baitullah (kisah muslim.com)

"Berjumpa dengan Allah" adalah konsep yang sering dikaitkan dengan akhir perjalanan hidup manusia di dunia dan pertemuannya dengan Sang Pencipta di akhirat. Dalam Islam, pertemuan ini bisa bermakna dua hal utama:

  1. Kematian sebagai Awal Pertemuan
    Setiap manusia akan mengalami kematian, yang merupakan pintu menuju kehidupan akhirat. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
    "Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali." (QS. Al-Baqarah: 156)

  2. Kebahagiaan Tertinggi di Surga
    Dalam hadis shahih, disebutkan bahwa kenikmatan terbesar di surga bukan hanya bidadari, makanan, atau istana, tetapi justru melihat Allah secara langsung. Rasulullah bersabda:
    "Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhan kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pertemuan dengan Allah adalah sesuatu yang dinanti oleh orang-orang beriman yang mencintai-Nya. Bagaimana menurut Anda? Apakah ini terkait dengan refleksi spiritual atau ada hal khusus yang sedang Anda pikirkan?

Dalam Islam, orang yang berpuasa dijanjikan dua kebahagiaan, sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah :

"Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-nya."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dua kebahagiaan ini memiliki makna yang dalam:

  1. Kebahagiaan saat berbuka puasa

    • Ini adalah kebahagiaan duniawi yang dirasakan setiap kali seorang muslim menyelesaikan puasanya dan berbuka. Rasa lapar dan haus yang ditahan seharian akhirnya terobati, dan ada rasa syukur kepada Allah atas nikmat makanan dan minuman.
    • Selain itu, kebahagiaan ini juga mencakup perasaan lega karena telah menyelesaikan ibadah dengan penuh ketaatan.

  2. Kebahagiaan saat bertemu dengan Allah

    • Ini adalah kebahagiaan ukhrawi yang jauh lebih besar, yaitu ketika seseorang bertemu dengan Allah di akhirat dalam keadaan puasanya diterima sebagai ibadah yang ikhlas.
    • Puasa adalah ibadah yang Allah sendiri yang akan memberikan balasannya secara langsung, sebagaimana disebutkan dalam hadis qudsi: "Setiap amal anak Adam adalah untuk dirinya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi, kebahagiaan berpuasa bukan hanya sebatas menikmati makanan saat berbuka, tetapi juga sebuah investasi spiritual yang akan membawa kebahagiaan abadi di akhirat. Bagaimana menurut Anda, apakah Anda lebih sering merasakan kebahagiaan pertama atau sudah mulai merindukan kebahagiaan kedua?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun