Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tantangan Besar Dalam Komputasi Kuantum Dan Apa Saja Pengaruhnya Jika Revolusi Terjadi, Apakah Siap Dunia ?

17 Maret 2025   01:41 Diperbarui: 17 Maret 2025   02:00 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fisikawan kuantum China Zhu Xiaobo (kiri) berbincang dengan para mahasiswanya di sebuah laboratorium di Hefei, Provinsi Anhui, China, Senin (3/3/2025)

Tantangan Besar dalam Komputasi Kuantum

Meskipun Zuchongzhi 3.0 dan perkembangan komputasi kuantum sangat menjanjikan, ada beberapa tantangan besar yang harus diatasi sebelum teknologi ini bisa digunakan secara luas:

  1. Stabilitas Qubit (Decoherence dan Error Correction)

    • Qubit sangat rentan terhadap gangguan lingkungan seperti suhu, radiasi, dan medan magnet.
    • Decoherence menyebabkan qubit kehilangan informasi sebelum perhitungan selesai.
    • Quantum Error Correction (QEC) masih dalam tahap pengembangan untuk mengurangi kesalahan dalam perhitungan kuantum.

  2. Konsumsi Energi dan Infrastruktur

    • Komputer kuantum berbasis superkonduktor membutuhkan suhu mendekati nol absolut (-273C) agar tetap stabil.
    • Pendinginan ekstrem ini memerlukan energi yang sangat besar, membuat teknologi ini mahal dan sulit diakses.
    • Dibutuhkan pengembangan teknologi yang lebih hemat energi dan lebih stabil di suhu yang lebih tinggi.

  3. Pengembangan Software yang Kompatibel

    • Algoritma yang bisa berjalan di komputer kuantum masih terbatas.
    • Diperlukan bahasa pemrograman dan framework baru yang dapat mendukung komputasi kuantum secara lebih luas.
    • Adaptasi industri terhadap teknologi ini masih membutuhkan waktu.

Negara dan Perusahaan Teknologi yang Berlomba dalam Komputasi Kuantum

Saat ini, ada beberapa negara dan perusahaan teknologi besar yang berlomba untuk mengembangkan dan menguasai komputasi kuantum:

1. China

  • University of Science and Technology of China (USTC) mengembangkan Zuchongzhi 3.0 dan sebelumnya telah menciptakan komputer kuantum Jiuzhang.
  • Alibaba Cloud mengembangkan layanan komputasi kuantum berbasis awan.
  • China meluncurkan jaringan komunikasi kuantum terbesar di dunia dengan Quantum Key Distribution (QKD).

2. Amerika Serikat

  • Google mengembangkan prosesor kuantum Sycamore dan Willow, yang diklaim mencapai supremasi kuantum.
  • IBM sedang membangun Quantum System One, komputer kuantum komersial yang diakses secara global.
  • Microsoft mengembangkan komputasi kuantum berbasis topological qubits, yang lebih stabil dibanding qubit superkonduktor.
  • Amazon melalui AWS menyediakan Amazon Braket, layanan cloud berbasis kuantum.

3. Uni Eropa

  • Quantum Flagship, program riset Eropa senilai 1 miliar untuk mengembangkan komputer kuantum.
  • Pasqal (Prancis) sedang mengembangkan komputer kuantum berbasis atom netral.
  • Finlandia memiliki startup IQM Quantum Computers yang fokus pada solusi kuantum untuk industri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun