Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Memori Dunia (Dendam, Kesedihan, Penyesalan) Masih Terbawa Ketika Masuk Surga ?

6 Maret 2025   14:09 Diperbarui: 6 Maret 2025   14:28 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi surga (laduni.id)

Pada saat di dada manusia itu rasa dendam sudah Allah lenyapkan, sudah Allah cabut, maka memori tentang kesedihan, penyesalan, kemarahan, dan perasaan atau memori yang negatif lainnya sudah bersih. Apakah seperti itu ? Bagaimana menurut Anda ? 

Ya, secara logika dan berdasarkan dalil-dalil Al-Qur'an dan hadits, jika Allah telah menghilangkan rasa dendam dari dada manusia di surga, maka secara otomatis segala perasaan negatif seperti kesedihan, penyesalan, kemarahan, dan lainnya juga akan hilang. Mari kita bahas lebih dalam.

1. Dendam Dihilangkan, Apakah Memori Negatif Masih Ada?

Dalam Surat Al-A'raf ayat 43, Allah menyebutkan bahwa dendam akan dilenyapkan dari hati para penghuni surga:

"Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada di dalam dada mereka..."

Selain itu, Allah juga menegaskan dalam Surat Az-Zumar ayat 73--74, bahwa para penghuni surga akan berada dalam keadaan penuh kedamaian, tanpa sedikit pun rasa takut atau duka:

"Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan segala kesedihan dari kami." (QS. Az-Zumar: 74)

Dari ayat-ayat ini, kita bisa memahami bahwa bukan hanya dendam yang dihilangkan, tetapi segala bentuk kesedihan dan penderitaan pun akan dibersihkan. Artinya, meskipun manusia masih memiliki ingatan tentang kehidupan dunia, ingatan itu tidak lagi membawa rasa sakit atau penyesalan.

2. Ingatan di Surga: Hanya Menjadi Sumber Syukur dan Kebahagiaan

Manusia yang masuk surga masih memiliki ingatan tentang kehidupan dunia, tetapi Allah telah mengganti semua perasaan negatif menjadi rasa syukur dan kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun