Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Konsep Surga : Bisakah Diterapkan Pada Berbagai Sistem Kehidupan Di Dunia ? Seperti Apa ?

4 Maret 2025   17:25 Diperbarui: 4 Maret 2025   18:24 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Konsep Surga (cendikiamuslim.or.id)

7. Lingkungan yang Indah dan Bersih

Konsep di Surga:

  • Surga dipenuhi dengan kebun-kebun, sungai-sungai yang mengalir, dan udara yang segar.
  • Tidak ada polusi atau limbah yang mencemari lingkungan.

Aplikasi di Dunia:

  • Kota Hijau (Green City): Membangun kota dengan lebih banyak ruang hijau, taman, dan hutan kota.
  • Pengelolaan Sampah yang Efektif: Mengembangkan sistem daur ulang dan pengelolaan limbah yang tidak mencemari lingkungan.
  • Edukasi Cinta Lingkungan: Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.

Surga bukan hanya tempat yang penuh kenikmatan, tetapi juga mencerminkan kehidupan yang ideal---harmonis, damai, dan sejahtera. Konsep-konsep tersebut bisa kita jadikan inspirasi dalam kehidupan dunia untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik.

Dengan menerapkan nilai-nilai seperti keadilan sosial, kesejahteraan ekonomi, ketenangan jiwa, kemudahan dalam hidup, serta menjaga lingkungan dan kesehatan, kita bisa menciptakan dunia yang lebih mendekati gambaran surga.

Meskipun kita tidak bisa menciptakan kondisi yang sama seperti di surga, prinsip-prinsipnya bisa kita adopsi untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Dengan menerapkan air yang selalu mengalir, produksi pangan berkelanjutan, konsep keberlanjutan, dan ekosistem yang harmonis, kita bisa menciptakan kehidupan yang lebih sehat dan berkualitas di dunia ini.

Wallahu a'lam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun