Teknologi Pembuatan Kaca pada Zaman Nabi Sulaiman AS
Kisah lantai kaca di istana Nabi Sulaiman AS yang membuat Ratu Bilqis terkecoh disebutkan dalam Surah An-Naml ayat 44, yang menggambarkan bagaimana Ratu Bilqis mengira lantai istana itu adalah air sehingga ia mengangkat pakaiannya:
"Dikatakan kepadanya, 'Masuklah ke dalam istana!' Maka ketika dia melihatnya, dia mengira itu adalah genangan air, lalu dia menyingkapkan kedua betisnya. Maka dia (Sulaiman) berkata, 'Sesungguhnya ini hanyalah lantai istana yang dilapisi kaca'."
(QS. An-Naml: 44)
Peristiwa ini menunjukkan bahwa pada zaman Nabi Sulaiman AS sudah ada teknologi kaca yang sangat canggih hingga bisa menyerupai air. Bagaimana ini bisa dijelaskan dalam konteks ilmu pengetahuan dan teknologi?
1. Teknologi Pembuatan Kaca di Masa Kuno
A. Sejarah Kaca di Dunia Kuno
Pembuatan kaca telah dikenal sejak zaman kuno, bahkan sebelum Nabi Sulaiman AS. Sejarah mencatat bahwa:
- Bangsa Mesir (sekitar 3000 SM) sudah membuat kaca sederhana, tetapi masih buram dan digunakan untuk perhiasan.
- Bangsa Fenisia (sekitar 2000 SM) mengembangkan kaca lebih transparan dan mulai menggunakannya sebagai wadah atau ornamen.
- Bangsa Mesopotamia (Babilonia dan Asyur, sekitar 1500 SM) memiliki teknik pembuatan kaca yang lebih maju.
Namun, kaca bening yang bisa digunakan untuk lantai dalam skala besar seperti dalam kisah Nabi Sulaiman AS sangat luar biasa untuk zamannya.
B. Kemungkinan Teknologi Kaca di Zaman Nabi Sulaiman AS
Nabi Sulaiman AS memiliki pasukan jin dan manusia yang membantunya dalam pembangunan. Dalam Al-Qur'an, Allah menyebut bahwa jin bekerja untuk membangun berbagai struktur bagi Nabi Sulaiman: