Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Prospek Kerjasama Indonesia-Turki Dalam Produksi Mobil Listrik Dan Baterai

14 Februari 2025   14:54 Diperbarui: 14 Februari 2025   14:54 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil Listrik Tohh T10X buatan Turki (pikiranrakyat.com)

Prospek Kerja Sama Indonesia-Turki dalam Produksi Mobil Listrik dan Baterai

Hadiah mobil listrik Togg T10X dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdoan kepada Prabowo Subianto bisa diartikan sebagai simbol persahabatan sekaligus sinyal untuk potensi kerja sama di sektor otomotif listrik.
Indonesia dan Turki sama-sama memiliki ambisi dalam pengembangan kendaraan listrik, sehingga kerja sama di bidang ini sangat mungkin dan strategis untuk dikembangkan.

1. Peluang Kerja Sama yang Bisa Dikembangkan

a. Produksi dan Perakitan Mobil Listrik TOGG di Indonesia

  • Turki memiliki TOGG (Trkiye'nin Otomobili Giriim Grubu), produsen mobil listrik nasional pertama mereka.
  • Indonesia memiliki potensi pasar besar dan infrastruktur industri otomotif yang berkembang.
  • Kemungkinan kerja sama:
    Investasi pabrik perakitan TOGG di Indonesia, seperti yang dilakukan BYD dan Hyundai.
    Kolaborasi dengan produsen lokal (misalnya INKA atau Pindad) untuk membangun kendaraan listrik di Indonesia.
    Meningkatkan ekspor mobil listrik TOGG ke pasar ASEAN dari Indonesia.

b. Pengembangan Industri Baterai Listrik

  • Indonesia adalah penghasil nikel terbesar di dunia, bahan utama untuk baterai kendaraan listrik.
  • Turki memiliki teknologi manufaktur yang bisa mendukung produksi baterai EV.
  • Kemungkinan kerja sama:
    Pabrik baterai bersama di Indonesia, memanfaatkan nikel dalam negeri dan teknologi Turki.
    Ekspor bahan baku nikel dari Indonesia ke Turki untuk produksi baterai TOGG.
    Kolaborasi dalam riset baterai generasi baru dengan material yang lebih ramah lingkungan.

c. Pengembangan Kendaraan Militer dan Komersial Listrik

  • Turki terkenal dalam industri pertahanan, termasuk kendaraan lapis baja dan militer.
  • Indonesia membutuhkan kendaraan militer listrik untuk efisiensi energi dan ketahanan nasional.
  • Kemungkinan kerja sama:
    Pengembangan kendaraan militer listrik bersama antara TOGG, Pindad, dan FNSS Turki.
    Kendaraan niaga listrik untuk transportasi umum dan logistik.
    Transfer teknologi dari Turki ke Indonesia untuk pembuatan komponen kendaraan listrik.

2. Tantangan yang Harus Dihadapi

  • Regulasi dan kebijakan industri otomotif yang harus diselaraskan.
  • Persaingan dengan produsen mobil listrik dari China, Korea Selatan, dan Jepang.
  • Kebutuhan investasi besar untuk membangun ekosistem EV yang kuat.

3. Kesimpulan: Akankah Kerja Sama Ini Terjadi?

Kemungkinan besar kerja sama ini akan berkembang, terutama karena:

  • Indonesia butuh mitra dalam membangun industri mobil listrik.
  • Turki ingin menembus pasar Asia Tenggara dengan produk otomotif mereka.
  • Keduanya memiliki keunggulan masing-masing: Indonesia dengan bahan baku, Turki dengan teknologi manufaktur.

Jika TOGG serius berinvestasi di Indonesia, maka kita bisa melihat produksi mobil listrik Turki di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun