Konsep penyucian diri sebelum beribadah atau mendekatkan diri kepada Tuhan ada dalam hampir semua agama. Penyucian ini bisa bersifat fisik (membersihkan tubuh dari hadas/kotoran) maupun spiritual (membersihkan hati dan jiwa dari dosa dan niat buruk). Berikut adalah perbandingan dalam berbagai agama:
1. Islam
Dalam Islam, kebersihan adalah bagian dari iman, dan sebelum beribadah harus dalam keadaan suci dari hadas kecil maupun hadas besar.
Hadas Kecil Disucikan dengan wudhu, yaitu membasuh anggota tubuh tertentu sebelum shalat. Penyebab hadas kecil misalnya:
- Keluarnya sesuatu dari kemaluan atau dubur (buang air kecil/besar, kentut).
- Tidur nyenyak.
- Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan (dalam beberapa mazhab).
- Hilang akal (pingsan, mabuk).
Hadas Besar Disucikan dengan mandi junub, yang dilakukan setelah:
- Berhubungan suami-istri.
- Keluarnya mani.
- Haid dan nifas (bagi wanita).
- Meninggal dunia (bagi jenazah Muslim, harus dimandikan).
Selain itu, ada penyucian lain seperti:
- Tayammum (mengusap debu suci sebagai pengganti wudhu atau mandi junub jika tidak ada air).
- Istinja' (membersihkan diri setelah buang air besar/kecil).
Islam juga menekankan penyucian spiritual dengan niat yang ikhlas, taubat, dan dzikir sebelum beribadah.
2. Kristen
Dalam Kekristenan, penyucian diri sebelum beribadah lebih bersifat spiritual daripada fisik, tetapi ada juga praktik fisik tertentu:
- Pembasuhan kaki dan tangan: Dalam beberapa tradisi, terutama dalam gereja Ortodoks dan Katolik, pembasuhan tangan atau kaki dilakukan sebelum Perjamuan Kudus.
- Baptisan: Merupakan simbol pembersihan dosa dan permulaan kehidupan baru dalam Kristus. Baptisan bisa dilakukan dengan percikan air atau pencelupan seluruh tubuh.
- Pengakuan dosa (Katolik): Umat Katolik dianjurkan untuk mengakui dosa sebelum menerima sakramen, sebagai bentuk penyucian spiritual.
Namun, dalam Protestan, banyak yang percaya bahwa iman kepada Yesus sudah cukup untuk menyucikan diri sebelum beribadah.