Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka membaca dan menulis apa saja untuk dibagikan kepada orang lain dengan harapan bisa memahami dan mengerti kalau mau menerapkan apa yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wanita Solehah

19 Oktober 2022   23:17 Diperbarui: 19 Oktober 2022   23:25 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mak Ni kan tinggal dengan Nurul dan Suaminya, mereka berdua kan bekerja, mestinya Mak Ni di rumah saja," kata saya. Nurul adalah anak bungsu Mak Ni yang sudah menikah dengan Agus, seorang driver Ojek online, sedangkan Nurul bekerja di Rumah Sakit swasta.

"Iya pak Guru, mereka berdua bekerja, tapi kan mereka juga butuh biaya hidup, meski tinggal satu rumah dengan anakanak, Mak Ni tidak mau merepotkan mereka, Agus masih harus membayar cicilan motor tiap bulan, berapa sih pak Guru penghasilan Ojek online?" katakata Mak Ni seolah ingin menjelaskan bagaimana posisi keluarganya.

'Ya sabar Mak Ni, Allah SWT akan memberikan kemudahan, bagi hambahambanya yang selalu berusaha dan berdoa dalam mencari uang untuk membiayai kehidupannya," kata saya.

"Terima kasih pak Guru, saya tetap harus berusaha dan wajib meminta kepada Allah SWT, ya seperti salat berjamaah di Masjid, ini salah satu upaya Mak Ni untuk mohon pertolongan dari Allah SWT,"

"Betul Mak Ni, salat adalah kebutuhan kita, agar hidup kita tenang dan terarah dalam bimbingan dan petunjuk dari Allah SWT, maka jangan sampai meninggalkan kewajiban yang satu ini Mak Ni," lanjut saya setengah menasihatinya.

"Betul pak Guru, meskipun saya hanya seorang tukang rumput tak pernah meninggalkan kewajiban untuk salat, sedapat mungkin bisa berjamaah di masjid, kalau dhuhur dan asar terpaksa salat di tempat kerja, jarang bisa berjamaah, karena letaknya jauh dari masjid, yang penting saya tetap melaksnakan salat duhur dan asar sendirian," kata Mak Ni

"Subhanallah, mak Ni, memang hebat, meskipun bekerja di lapangan rumput yang panas karena sengatan matahari, atau kehujanan saat musim hujan tapi selalu tepat waktu dalam salat fardu, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dalam setiap langkah Mak Ni," kata saya seraya berdoa.

"Betul pak Guru, sering kali ketika waktu istirahat siang, saya salat dan makan, tibatiba bapakbapak yang sedang bermain golf, menghampiri saya dan temanteman tukang rumput yang lain, terus mereka memberikan uang sebagai bentuk terima kasih kepada kami, Alhamdulillah bisa di tabung untuk keperluan umrah pak Guru," kata Mak Ni

"Alhamdulillah, Mak Ni sudah diberikan bukti oleh Allah SWT, bahwa kalau kita selalu dekat padaNya, selalu memenuhi panggilan salatNya, maka kita akan dipanggil.

untuk melaksanakan Haji dan Umrah, betul kan Mak Ni?" kata saya.

Memang Mak Ni sudah mendaftar Umrah 2 tahun lalu, dengan cara mengangsur, dan tahun ini setelah musim haji selesai akan berangkat umrah bersama rombongan dari jamaah masjid di desa saya, rupanya hasil kerjanya sebagai tukang rumput, ditabung untuk melengkapi biaya umrah yang akan dilaksanakan 3 bulan yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun