Di tengah geliat pembangunan kota Batam yang terus bertumbuh layaknya pohon jambu yang tak pernah berhenti berbuah di pekarangan tropis, kebutuhan renovasi rumah menjadi denyut yang tak terhindarkan. Baik untuk estetika, keamanan, maupun perawatan rutin, jasa seperti las pagar, pengecatan, atau pembuatan tangga kian hari kian dibutuhkan.Â
Salah satu sosok yang menapaki jalur ini dengan telaten adalah Ko Alo, pemilik usaha Medio Tralis Bangunan (MTB-188), yang bersama anak-anak kerjanya telah membangun reputasi dari proyek ke proyek di seluruh penjuru Batam.
Potensi Usaha Renovasi di Batam
Di Kota Batam, dengan struktur sosial urban yang padat dan beragam, menawarkan lahan subur bagi pelaku jasa renovasi bangunan. Di setiap tikungan perumahan, mulai dari Sukajadi, Pulo Mas, hingga Bengkong Laut, terdapat kebutuhan mendasar untuk memperbaiki pagar berkarat, mengecat ulang pintu besi, mengganti struktur tangga, hingga merapikan plafon rumah.Â
Renovasi bukan lagi soal mewah, tapi menjadi bagian dari siklus hidup rumah itu sendiri, seperti napas yang harus dijaga ritmenya agar rumah tetap hidup dan bernyawa.
Jasa seperti yang ditawarkan oleh Ko Alo tergolong fleksibel dan adaptif. Mereka menerima pekerjaan borongan maupun satuan, disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan. Dalam satu kasus di kawasan Sukajadi, tim MTB-188 mengganti kaki pagar besi yang telah dimakan karat. Besi baru dipotong, dilas, didempul, dan dicat ulang.Â
Ini sebuah proses yang menuntut presisi dan ketelatenan. Selain itu, mereka juga membuat pegangan tangga kecil selebar 50 cm dan tinggi 3 meter. Pekerjaan yang terkesan sederhana namun menyimpan kompleksitas dalam teknik kerja dan penyesuaian lokasi.
Dalam setiap pekerjaan, harga menjadi aspek yang relatif dan cair. Menurut Ko Alo, harga borongan sangat tergantung pada tingkat kesulitan, jenis material, dan lokasi kerja. Tidak ada patokan mutlak, yang ada adalah komunikasi yang jujur antara pelanggan dan penyedia jasa.Â
"Kalau penawaran masuk akal dan disepakati, kita kerja. Kalau terlalu mepet waktunya dan pelanggan maunya buru-buru, ya kami tolak. Kami kerja untuk kualitas, bukan sekadar jadi," ujarnya.