Di Indonesia guru yang terampil dan berkualitas kebanyakan masih tersebar di kota besar, sedangkan di daerah perdesaan masih sangat sulit mendapatkan guru yang terampil sehingga terjadi ketidakseimbangan guru yang terampil di perdesaan Sehingga terdapat kesenjangan kualitas lulusan peserta didik yang tinggal di pelosok. Ini menjadi tugas bagi pemerintah dalam mengupayakan pemerataan tenaga pendidik terampil di pelosok agar terjadi pemerataan yang setara.
2. Sarana dan Prasarana yang tidak memadai
Indonesia merupakan negara kepulauan dimana banyak daerah di pelosok negeri yang masih belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai khusunya dalam bidang pendidikan.Â
Sarana dan Prasarana merupakan masalah yang sering dikeluhkan bagi pihak sekolah baik guru, orang tua dan siswa itu sendiri. Sarana dan prasarana memang kurang memadai khususnya di sekolah perdesaan atau yang ada di pelosok negeri.
3. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia
Salah satu masalah pendidikan di Indonesia juga terletak pada mutu pendidikan yang rendah. Tenaga pendidik di Indonesia terlihat menyedihkan dan bahkan kurang dihargai oleh pemerintah. Banyak guru yang belum memiliki profesionalisme yang memadai serta masih banyaknya guru honorer menyebabkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.Â
4. Rendahnya kemampuan literasi anak-anak Indonesia
Rendahnya literasi atau minat membaca yang terjadi Indonesia ini karena kurangnya kurangnya fasilitas seperti buku bacaan yang ada di daerah terpencil, meskipun di kota besar banyak buku bacaan tetapi anak anak masih kurang dalam berliterasi di karenakan pada era sekarang dimana teknologi yang semakin canggih membuat anak anak lebih suka memegang gadged dan lainya yang berhubungan dengan internet sehingga membuat anak anak malas untuk membaca buku bacaan.Â
Problem pembelajaran di Indonesia tidak cuma hingga jenjang sekolah SD sampai dengan SMA saja. Melainkan pula dimiliki oleh perguruan tinggi, sebab masih banyak jumlah universitas yang belum terakreditasi dengan baik. Tidak hanya itu masih terdapat pula kompetensi para pengajar yang belum kompeten.Â
Perihal itu berakibat pada mutu yang dihasilkan, ialah sumber energi manusia lulusannya yang keahlian kompetensinya nyaris dapat disamakan dengan orang yang tidak mengenyam bangku kuliah.
Solusi untuk mengatasi problematika pendidikanÂ