NAMA: HAIKAL HAKIM
NIM: 43225010035
Dosen Pengampu: Apollo,Prof.Dr,M.Si.Ak
Mata Kuliah: Etik Mercu Buana dan Pendidikan Anti Korupsi
- Marcus Aurelius (121--180 M) -- Filsuf Stoik Romawi
Marcus Aurelius, seorang filsuf terkemuka dari aliran Stoa, menegaskan bahwa manusia tidak memiliki kendali atas peristiwa eksternal yang terjadi di dunia. Namun demikian, setiap individu selalu memiliki kendali penuh atas cara berpikir serta responsnya terhadap peristiwa tersebut. Menurutnya, pikiran yang baik, rasional, dan terarah merupakan kunci utama untuk mencapai ketenangan batin.Â
Bagi Marcus Aurelius, penderitaan manusia pada hakikatnya bukan disebabkan oleh peristiwa itu sendiri, melainkan oleh penilaian subjektif kita terhadap peristiwa tersebut. Dengan demikian, sumber utama ketenangan dan kebahagiaan sejati (eudaimonia) terletak pada kemampuan seseorang dalam mengelola pikirannya. Ia menekankan pentingnya melatih diri untuk tetap tenang, rasional, dan berpikiran positif dalam menghadapi situasi apa pun. Melalui latihan tersebut, individu dapat menghindari emosi negatif yang timbul dari penilaian yang keliru serta mampu mempertahankan kestabilan batin dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.Â
Kutipan Terkenal:
"You have power over your mind -- not outside events. Realize this, and you will find strength."
(Kamu memiliki kekuasaan atas pikiranmu -- bukan atas peristiwa di luar dirimu. Sadari hal ini, dan kamu akan menemukan kekuatan.)Â
Relevansi dalam Berpikir Positif:
Ajaran Marcus Aurelius memiliki relevansi yang kuat dalam konteks berpikir positif. Ia menegaskan bahwa berpikir positif bukan berarti menolak atau mengabaikan kenyataan yang ada, melainkan menerima kenyataan dengan sikap tenang dan penuh kesadaran. Individu diajak untuk memusatkan perhatian pada aspek rasional dan konstruktif dari setiap peristiwa, bukan pada emosi atau penilaian negatif yang bersifat destruktif. Dengan cara tersebut, berpikir positif menjadi bentuk kedewasaan mental yang memungkinkan seseorang untuk menghadapi kehidupan secara bijaksana, realistis, dan penuh ketenangan.