Muara Enim, 1 Maret 2025 -- Pada hari Sabtu, 1 Maret 2025, bertempat di Balai Desa Tanjung Lalang, Muara Enim, diselenggarakan kegiatan sosialisasi mengenai pengendalian hama tanaman cabai dengan menggunakan larutan air garam. Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa KKN, Alvin Firnanda, yang menghadirkan Ibu Aliyah, S.P., M.Si., dosen dari Program Studi Agribisnis sebagai pemateri. Acara ini diikuti oleh ibu-ibu PKK Desa Tanjung Lalang yang antusias mengikuti kegiatan.
Sosialisasi tersebut dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama, Ibu Aliyah memaparkan materi mengenai jenis-jenis hama yang sering menyerang tanaman cabai, seperti kutu daun, ulat, tungau, semut, serta penyebab keriting daun pada tanaman cabai. Beliau menjelaskan dampak yang ditimbulkan oleh hama-hama tersebut, yang dapat menurunkan kualitas dan hasil panen cabai.
Dalam penjelasannya, Ibu Aliyah memperkenalkan metode alternatif yang ramah lingkungan untuk mengatasi masalah hama tersebut, yaitu menggunakan larutan air garam. Menurut Ibu Aliyah, larutan air garam dapat efektif mengendalikan hama dengan cara merusak lapisan pelindung hama, yang menyebabkan dehidrasi dan akhirnya kematian pada hama. Selain itu, metode ini sangat aman dan tidak merusak tanaman cabai.
"Larutan air garam ini cukup sederhana dalam pembuatannya. Cukup dengan melarutkan satu sendok makan garam dapur dalam 1 liter air bersih, dan kemudian menyemprotkannya ke tanaman cabai yang terinfeksi hama," jelas Ibu Aliyah. "Metode ini memberikan solusi alami yang tidak membahayakan lingkungan dan tanaman," tambahnya.
Setelah sesi teori, kegiatan dilanjutkan dengan sesi praktik lapangan. Ibu Aliyah bersama mahasiswa KKN, Alvin Firnanda, dan ibu-ibu PKK bergerak menuju kebun cabai milik warga untuk langsung mempraktikkan pembuatan dan penggunaan larutan air garam. Dengan penuh antusias, para peserta mencoba menyemprotkan larutan ke bagian tanaman yang tampak terinfeksi hama. Selama proses berlangsung, Ibu Aliyah memberikan arahan rinci tentang cara menyemprotkan larutan dengan tepat agar pengendalian hama berjalan efektif dan tanaman cabai tetap sehat.
Menurut Alvin Firnanda, mahasiswa KKN yang mengorganisir kegiatan ini, sosialisasi ini sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK dalam mengatasi masalah hama pada tanaman cabai, sekaligus memperkenalkan cara yang ramah lingkungan dalam pertanian. "Harapannya, ibu-ibu PKK dapat mengaplikasikan teknik ini secara mandiri, serta membagikan pengetahuan yang diperoleh kepada warga lainnya," ujar Alvin.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada para peserta, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong royong dalam menjaga keberlanjutan pertanian cabai yang menjadi komoditas penting di desa. Di akhir acara, Alvin menyampaikan harapannya agar metode pengendalian hama menggunakan larutan air garam ini dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh masyarakat desa Tanjung Lalang untuk mendukung pertanian yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan ibu-ibu PKK Desa Tanjung Lalang dapat mengatasi permasalahan hama cabai secara mandiri dan terus mengembangkan pengetahuan pertanian yang lebih ramah lingkungan. Kegiatan semacam ini juga diharapkan dapat terus berlanjut untuk meningkatkan produktivitas pertanian di desa.
Penulis : Alvin Firnanda, Mahasiswa KKN Universitas SerasanÂ